Share

89

"Mau ke mana, Abang?" tanya Keke ketika melihat Bujang mengambil jaket dan kunci motor milik Pak Iwan.

"Aku mau ke luar dulu sebentar, ada keperluan yang harus aku selesaikan."

"Oh, hati-hati, ya, Bang! jangan pulang terlalu malam."

Bujang tersenyum tipis dan mengangguk. Kekhawatiran Keke hadapnya cukup membuatnya merasa berharga. Motor tua Pak Iwan tersebut berjalan dengan kecepatan sedang, gerimis tak menyurutkan langkah Bujang untuk menyusuri jalan berliku dan dipenuhi oleh kerikil yang tajam.

Tak Berapa lama Bujang sampai di lokasi puing-puing rumahnya. Hanya kegelapan yang dia temui. Rasanya sangat menyesakkan dada, kesedihan begitu kentara terpancar di mata Bujang. Hanya sisa-sisa kebakaran yang ada di sana. Bekas pohon jati yang sudah hangus dan menjadi arang.

Bujang menepikan motornya di sebuah pohon yang terletak jauh dari rumah. Tak ada cahaya apa-apa. Entah kenapa malam ini hatinya begitu kuat untuk melihat sisa rumahnya itu kembali.

Beberapa menit berselang, Bujang melihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Dede Firman Mang Baleg
wuhhh walhhhh bab y lagi jng sadikit sadikiiit
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
aku udah gak sabar menunggu semuanya terungkap
goodnovel comment avatar
uEr
Lanjut....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status