Share

Bab 89 (Muniroh)

Bilik 3×3 meter yang menjadi ruang kerja Muniroh kini terasa seperti labirin. Lelaki itu duduk di meja sembari menyilangkan kakinya. Muniroh mundur selangkah karena begitu terkejutnya.

"Terlalu mudah untuk menemukanmu kembali, Muniroh," seringai lelaki itu.

"Hubungan kita sudah selesai, Mas. Tidak ada yang perlu kita bicarakan," sahut Muniroh dengan bibir gemetar.

"Memang. Lalu, sekarang Kau menghinaku dengan menikahi rekan kerjaku?" Pak Arman turun dari meja dan melangkahkan kakinya perlahan mendekati Muniroh.

"Ap-apa maksudnya, saya kira tidak ada hubungannya. Saya menikahi Pak Rizki atas dasar suka sama suka, bukan karena Anda, Mas." Muniroh mengerutkan dahi saking bingungnya dengan pola pikir mantan suaminya.

Muniroh berani bersumpah bahwa Ia tidak memiliki maksud buruk kepada siapapun dalam menikahi Rizki. Namun, tetap saja lelaki itu merasa terhina. Bagaimana bisa? Pak Arman tersenyum kecut, Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Muniroh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status