Share

Part 43

Tubuhnya masih saja terpaku. Semesta seakan berhenti berputar saat mengetahui jika Bramantyo memintanya untuk bertemu.

"Aku harus bagaimana, sekarang?" batin Risa mulai was-was.

"Tuan Bramantyo tidak memiliki banyak waktu luang. Beliau berharap, Anda segera menemuinya!" ungkap seseorang yang berada di balik pintu kamarnya.

Masih dengan perasaan yang tak karuan. Mau tidak mau, ia harus segera menemui lelaki yang penuh dengan kharisma tersebut.

"Baiklah, tenang-tenang," gumamnya sambil menarik napas dalam-dalam kemudian mengembuskannya perlahan.

Setelah memastikan jika penampilannya terlihat sopan, ia bergegas keluar kamar. Ia berjalan sambil meremas jari-jemarinya guna mengusir rasa gugup yang mendera.

Suasana di ruang makan terasa lebih berbeda jika Bramantyo berada di sana. Suasana yang biasa ceria karena celotehan serta keramahan Nazwa. Kini berubah menjadi sebaliknya. Tegang, dan terasa lebih suram.

"Selamat siang, Tuan Bramantyo," sapa Risa sambil tersenyum dan membungkukka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status