Share

Dia benar-benar Sakit

Dituntunnya Rehan untuk duduk di pinggir tempat tidur. Alana menyibak rambut bocah kecil itu dengan lembut.

“Mama memang habis menangis. Tapi Mama menangis karena kepala Mama sedikit pusing. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Rehan. Mama baik-baik saja kok. Kamu lihat sendiri ‘kan, Mama sudah tidak menangis lagi sekarang,” kata Alana mencoba melemparkan senyum manisnya pada Rehan.

Akan tetapi raut wajah Rehan masih saja terlihat mengerut. Bocah kecil itu merasa ada yang aneh dengan Alana.

“Jadi Mama hanya pusing?” tanya Rehan.  

“Iya, sayang. Mama hanya pusing,” jawab Alana berdusta.

“Jadi itu alasannya kenapa hari ini Mama pulangnya cepat? Boss Mama menyuruh Mama istirahat ya?” tanya Rehan lagi.

Alana mengangguk mengiyakan.

“Iya. Katanya Mama harus banyak istirahat biar cepat sembuh.” 

“Mau kepalanya Rehan pijitin, Ma? Biar pusingnya hilang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status