Share

95

Pagi datang dengan cepat. Barang-barang sudah terkemas di satu koper berukuran besar, karena memang barang yang Aruna bawa tidaklah banyak.

Sofie melihat ke arah David yang ia gandeng dengan raut wajah sedih. Wanita hamil itu rupanya masih belum juga rela jika David kembali ke rumahnya.

"Kita masih bisa berkunjung ke rumah Wisnu, mereka hanya pindah beberapa blok saja bukannya pindah ke kota apalagi negara lain, sayang."

Chandra mengusap bahu Sofie lembut.

"Iya, tapi rumah pasti akan terasa sepi tanpa David. Kamu juga akan kembali sibuk bekerja dan aku sendirian di rumah," sahut wanita itu sedih.

"Tante jangan sedih."

Tanpa diduga David segera memeluk tante kesukaan yang itu dengan cepat, membuat Sofie merasa gemas sendiri.

"Kamu bisa datang kapan saja ke rumah, bermain dengan kami agar tidak merasa kesepian, Sofie," ujar Aruna tersenyum ramah.

Si wanita hamil hanya tersenyum kecil dan mengangguk. Ia kemudian mengantarkan Wisnu juga keluarganya sampai di depan rumah, melambaikan tanga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status