Share

Hampir Ditabrak

"Kenapa? Ada yang hilang?" Laki-laki di sebelahku bertanya lagi.

"Ponselku nggak ada. Kamu lihat nggak?" Aku menatapnya panik.

"Ponsel? Memangnya kamu taruh di mana tadi?"

Aku mengingat-ingat kembali. Tadi sebelum keluar dari kamar, aku mengantonginya. Lalu saat makan malam, ponsel itu kuletakkan di sisi piring sebab sempat ada pesan dari Rafael. Apa mungkin tertinggal di tempat kami makan tadi?

"Tadi aku taruh di meja pas makan. Apa mungkin tertinggal di sana?" Aku berasumsi.

"Mana mungkin? Ponsel itu benda penting, May. Kalaupun tertinggal di meja pasti kelihatan jelas."

"Nggak ada salahnya dilihat kembali. Aku akan ke sana."

Aku berlari. Terdengar derap langkah cepat di belakangku. Ammar sepertinya mengikuti.

Aku memeriksa meja tadi. Sampai di kolongnya pun aku cari. Meja sekitarnya pun tak luput dari pemeriksaanku. Orang-orang yang ada di sana sampai heran melihatku. Tapi hasilnya nihil. Ponselku tidak ada di manapun.

"Sebentar. Coba aku panggil dulu." Ammar mengeluarkan ponselnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status