Share

Bab 13. Bekas Tamparan

Dengan tergesa-gesa lelaki yang memiliki rahang tegas dan sorot mata tajam itu keluar dari lift dan segera menuju ke ruangannya, diiringi sapaan para karyawannya. Namun, jangankan tersenyum, Vino hanya melirik mereka sekilas sembari terus melanjutkan langkahnya. Tangan kanannya menggenggam ponsel, sedangkan tangan kirinya memasang earphone di telinganya. 

Sambil membuka pintu, lelaki dingin itu mulai berbicara dengan seseorang yang diteleponnya.

"Halo, Kak."

"Iya. Ada apa, Vin? Aku masih di taksi nih. Perlu bantuan?"

Vino mendudukkan dirinya di singgasana kebanggaannya sembari menarik napas panjang. Matanya terarah pada foto dirinya yang ada di meja.

"Bukannya harusnya ini foto sang CEO sama istrinya, ya?" gumam Vino sambil meraih foto dirinya dan dilihatnya lebih dekat.

"Vin? Kenapa? Foto apa? Suara kamu nggak begitu jelas."

Foto it

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status