Share

Aroma Tubuh

"Cepat bangun, jangan bermalas-malasan!" titahnya. Senja berjalan mendekat, mencoba mengamati sang wanita dari jarak dekat. Walau sudah ia beri titah, Amanda sama sekali tidak berniat merubah posisinya. Kedua mata wanita itu juga masih terpejam rapat dengan kipas tangan yang berputar berkecepatan standar.

"Amanda, bangun. Mandi dulu," titah Senja lagi. Kali ini, suara pria itu jauh lebih lembut dibanding nada bicara sebelumnya. Amanda hampir tersenyum, ia tidak bisa mengendalikan diri saat suara lembut khas pria itu mengudara. Sensasi menggelitik yang menyenangkan itu kembali terasa pada perutnya. Oh ayolah, berapa lama lagi dia harus jatuh ke dalam pesona Senja? Ini tidak adil!

"Aku harus menghilangkan keringatnya dulu," balas Amanda singkat. Walau hatinya berbunga-bunga, mulutnya tidak sesuai dengan apa yang tengah ia rasa. Amanda berusaha untuk biasa-biasa saja walau hatinya tak lagi bisa dikondisikan.

Embusan napas panjang terdengar, "Jika kamu seperti ini, aku yakin kita akan keh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status