Setelah selsai pembicaraan antara mamah nya dan Bobi, Bobi langsung menghubungi Nia.
"Nia" Kata Bobi mengirim pesan ke whatsapp Nia
"Iya kak, kakak kemana aja? Dari semalam Nia chat gak di balas, di telpon juga gak di angkat. Kakak kenapa ada masalah?" Tanya Nia di pesan whatsapp nya
"Iya Nia. Sebelumnya aku mau minta maaf." Kata Bobi
"Minta maaf kenapa kak?" Kata Nia
"Sebenarnya aku mau kita putus." Kata Bobi dengan sangat terpaksa dia mengatakan itu pada Nia
"Putus? Loh kenapa kak?" Kata Nia yang sedikit kaget dengan apa yang di katakan Bobi.
Nia ngerasa ada yang ganjal dengan semua keputusan Bobi. Baru saja kemarin sore Nia dan Bobi bertemu dan sekarang Bobi minta putus?
Itu tidak mungkin...!!!
Itu tidak masuk akal...!!!
"Maafin aku Nia. Aku di jodohkan oleh keluarga ku." Kata Bobi
"Jodohkan sama siapa kak?" Kata Nia
"Sama Rina yang dulu pernah aku ceritain ke kamu."
Nia yang saat ini sedang menangis keras di kamarnya, terdengar oleh keluarga Nia yang sedang berada di ruang keluarga. Sebenarnya Nia tidak mau orang tuanya tau tentang masalah yang dia hadapi saat ini. Tapi Nia tidak mampu menahan tangisnya. Karena itu terlalu berat buat Nia. Rasanya dunia nya akan berakhir saat itu juga. Hati Nia hancur sehancur hancurnya. Badan Nia lemas karena rasanya Nia tidak akan sanggup menerima kenyataan itu. Tangisan Nia membuat semua orang yang ada di rumah khawatir. Semua orang rumah yang sedang asik mengobrol menjadi panik dan dalam sekejap hening mendengar Nia menangis sejadi jadi nya. Mereka bertanya-tanya. Apa yang sedang terjadi? Kenapa Nia menangis seperti itu? Masalah apa yang di hadapi Nia? Semua orang panik dengan kejadian itu. karena sebelumnya Nia tidak pernah menangis seperti itu. Nia adalah wanita yang kuat, wanita yang tangguh, dan wanita yang berani.
Hari itu, seharian Nia gak keluar-keluar dari kamar tidur. Dia mengurung diri di kamarnya sambil terus menangis tak henti- henti. Nia tidak mau makan dan minum. Rasa lapar dan haus pun rasanya sudah tak terasa lagi.Hari itu Nia mencoba menghubungi Ridwan yang telah lama tidak saling menyapa."Ridwan." Kata Nia yang mencoba mengirim pesan ke whatsapp nya Ridwan."Iya Nia, Kenapa?" Kata Ridwan.Akhirnya Ridwan masih mau membalas pesan dari Nia"Wan, aku butuh teman curhat." Kata Nia yang masih sambil nangis di dalam kamar tidurnya."Iya Nia cerita aja. Aku selalu ada kok buat kamu. Kamu kenapa? Ada masalah?" Kata Ridwan"Iya wan." Kata Nia sambil menyertakan emot nangis yang memberi tanda kalau dia sedang menangis saat ini"Nia kenapa nangis?" Kata Ridwan"Bobi wan." Kata Nia"Bobi kenapa Nia? Ada masalah apa dengan Bobi?" Kata Ridwan"Bobi di jodohkan oleh orang tuanya." Kata Nia
Hari sudah semakin larut malam, namun Nia belum bisa memejamkan mata nya. Dia terus-terusan menangis setiap ingat Bobi. Nia mencoba menghubungi Bobi tapi Bobi tidak meresponnya. Nia mengirim pesan lewat chat whatsapp berkali-kali, tapi gak ada yang di balas satu pun. Nia menelpon Bobi berkali-kali tapi Bobi tidak menjawabnya. Padahal sebenarnya Bobi tau Nia berkali-kali menghubunginya, tapi dia sengaja tidak meresponnya supaya Nia bisa secepatnya melupakan nya.Cara berpikir Bobi emang sesimpel itu. Dia mengira dengan dia bersikap seperti itu, Nia akan bisa secepatnya melupakan diri nya. Pada hal masalah yang di hadapi itu bukan masalah sepele. Masalah yang di hadapi itu bukan hanya menyakiti hati Nia saja, tapi juga menyakiti hati orang tua Nia dan saudara-saudara Nia.Begitupun dengan Bobi yang terus menerus memikirkan Nia. Bobi mencoba untuk tidak menghubungi Nia, tapi semakin dia memaksa hatinya untuk menjauhi Nia, dia semakin m
Hari sudah menunjukan pukul enam pagi. Nia pun bersiap-siap untuk menemui Bobi. Mereka janjian pukul tujuh pagi ini. Setelah selsai siap-siap, Nia gelisah menunggu kedatangan Bobi. Nia takut kalau Bobi gak bisa datang. Setelah menunggu agak lama akhirnya Bobi datang juga menjemput Nia. Mereka pergi ke suatu tempat yang nyaman untuk mereka bicara. Setelah sampai di tempat tujuan, Nia dan Bobi duduk berdua dan mulai membicarakan masalah yang sedang mereka hadapi saat ini. Ketika mereka bicara, Nia gak berhenti menangis. Lalu Bobi menyenderkan kepala Nia di pundaknya. Dan keputusan akhirnya Bobi memilih tetap memperjuangkan Nia dan Bobi tidak mau di jodohkan. Bobi juga sebenarnya terpukul dengan masalah ini, tapi dia gak tau harus bagai mana menghadapi sikap orang tua dan sodara-sodara nya saat ini. Bobi juga gak mau di jodohkan. Bahkan dia sudah mencoba menolaknya baik dengan cara yang lemah lembut, atau dengan&
Setelah kejadian itu, Bobi dan Nia masih menjalin hubungan seperti biasa. Status mereka masih pacaran dan mereka akan berusaha mempertahankan hubungannya. Tapi untuk saat ini, Bobi dan Nia tidak bisa terang-terangan kalau mereka masih pacaran. Mereka harus backstreet untuk sementara waktu. Mungkin itu cukup menyebalkan bagi mereka, tapi mau gak mau mereka harus melakukannya. Mereka tidak bisa bebas video call, mereka tidak bebas telponan, mereka juga tidak bebas chatan karena harus sembunyi-sembunyi dari orang tua Bobi dan keluarganya. Selama mereka backstreet Bobi selalu cerita semua tentang kebaikan Nia kepada ibu nya biar ibu nya bisa menerima Nia dan menolak perjodohan Bobi dan Rina. Ketika sudah berhari-hari mereka backstreet, ibu nya Bobi sepertinya curiga dengan anaknya. Karena ibu nya Bobi menyimpan curiga kepada Bobi yang sepertinya masih menjalin hubungan dengan Nia, ibu nya Bobi akhir-akhir ini m
Sesampai di rumah ibu Tuti menemui Bobi yang sedang asik tiduran di kamarnya."Bob" Kata ibu Tuti sambil membuka pintu kamar Bobi dan masuk ke kamar tidurnya Bobi"Iya mah, kenapa?" Kata Bobi"Mamah mau nanya, apa hubungan kamu sama Nia sudah sangat jauh? Katanya kamu sudah sering ke rumahnya Nia dan bertemu dengan orang tua Nia. Apa itu benar?" Kata Ibu Tuti"Kata siapa?" Tanya Bobi"Tadi mamah sama bibi Ani udah tanya-tanya sama orang pintar, jodoh kamu itu baiknya yang dari mana? Terus kata orang pintar kalau sama Nia itu kurang baik. Akan berdampak buruk terhadap rezky kamu." Kata Ibu Tuti menceritakan semua yang di katakan orang pintar tadi kepada Bobi"Mah, rezky itu udah ada yang ngatur. Ngapain percaya sama yang kaya gitu?" Kata Bobi kesal"Bukan gitu Bob, setidaknya kita harus berikhtiar mencari tau ini baik atau tidak." Kata Ibu Tuti"Ya terus kalau orang pintarnya bilang kayak gitu aku harus gimana?" Kata
Keesokan harinya, seperti biasa di sore hari Bobi selalu ngajak Nia jalan-jalan sore. Kebetulan sore itu juga, Nia memesan makanan dari Ridwan. karena mungkin sudah terlalu lama Nia tidak pernah beli makanan dari Ridwan. Padahal setelah selsai kerja, Ridwan selalu menyempatkan waktunya untuk mampir ke rumah Nia saat jalan mau pulang ke rumahnya hanya untuk mendengarkan Nia curhat. Dan Nia juga kebetulan hari itu lagi pengen makan makanan yang di buat Ridwan. Akhirnya Nia memesan makanan itu dan Ridwan pun mengantar pesanan Nia ke rumahnya. Sore itu, Nia sudah dandan rapih karena mau pergi jalan-jalan keliling kota sama Bobi. Sambil menunggu Bobi menjemputnya, Nia juga menunggu Ridwan yang katanya mau mengantarkan makanan untuk Nia sore itu juga. Tak lama kemudian akhirnya Ridwan pun datang lebih awal dari pada Bobi. Ridwan datang dengan menggunakan pakaian layaknya seperti orang yang mau pergi main atau mau ngajak seseorang jalan-jalan a
Setelah sekian lama, orang tua Bobi dan keluarganya berusaha untuk memisahkan Bobi dan Nia, tapi belum berhasil juga. sudah berbagai cara di lakukan oleh mereka untuk memisahkan Bobi dan Nia, tapi semuanya sia-sia. Bobi dan Nia terlalu keras kepala untuk mereka pisahkan. Bobi dan Nia terlalu memaksakan hubungannya meskipun mereka mencoba menghancurkannya, namun Bobi dan Nia masih berusaha berdiri tegak dengan pendirian mereka walaupun mereka harus berjalan dengan tertatih-tatih. Lama kelamaan mereka lelah terus-terusan memaksa Bobi dan Nia berpisah. Sekarang mereka hanya mencoba pasrah dan berhenti sejenak mencampuri urusan Bobi dan Nia. Bobi juga sekarang sudah mulai terang-terangan lagi telponan, bahkan video call sama Nia depan orang tua dan keluarganya. Tak peduli gimana respon orang tua nya nanti, Bobi malah sengaja supaya orang tuanya tau kalau Bobi masih suka menghubungi Nia. Bobi sengaja mendekati dan membujuk ibunya, d