Share

42. Tak sayang lagi (2)

"Iya, Pak. 5 bulan jalan 6. Tentu saja tidak, Pak. Saya melihat dari ukuran dan bentuk janinnya. Memang perut Bu Syahdu terbilang kecil untuk umur kehamilan segitu. Tapi dari hasil USG, keadaan janin bagus, Pak. Sehat. Ukuran dan bentuknya juga normal. Sudah sesuai dengan umur kehamilan 22 Minggu."

"Ini tidak mungkin."

"Apanya yang tidak mungkin, Pak Banyu?"

"O, maaf, Dok, tidak apa-apa."

"Baik, ini Bu Syahdu saya kasih obat penguat janin dan vitamin. Tidak perlu dirawat. Setelah cairan infus habis, bisa pulang sekarang juga hanya saja perlu bedrest beberapa hari dulu ya, Pak." Mas Banyu mengangguk dengan wajah sedih.

"Bu Syahdu, banyak istirahat ya, tiduran dulu, jangan banyak jalan, jangan melakukan aktifitas dulu apalagi aktifitas berat. Jangan lupa diminum obatnya."

"Iya, Dok."

Setelah cairan infus habis, pagi buta kami pun pulang. Selama perjalanan Mas Banyu hanya diam. Wajahnya seperti tegang dan diliputi kesedihan. Tak ada lagi ciuman dan usapan di perutku seperti waktu berang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yanyan
apa sih maunya si adit.. dulu awal baca simpatik banget tp lama" kurang ajar menyebalkan kasian syahdu yg tak berdosa hrs menanggung derita.. gk ada hidupnya bahagia .. karna cinta apa terobsesi..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status