Share

Part 32 : Dilema

Pagi sudah tiba. Sang matahari terbit dengan cahaya terindahnya di ufuk timur. Satu dua burung-burung mulai terdengar berkicau riang dari atas pepohonan, seakan tak peduli dengan kondisi Meri dan Sindi yang pada saat itu masih juga dilanda badai yang dahsyat.

Sudah lebih dari setengah jam waktu berlalu, satu dua warga mulai berdatangan dan kemudian berkumpul di depan rumah Buk Tiah, termasuk juga dengan Pak Karay sang Kepala desa. Saat jalan dan halaman depan rumah Buk Tiah sudah ramai dipenuhi oleh para warga yang terus berdatangan, maka Buyung pun segera maju ke tengah-tengah mereka untuk memberikan sebuah pengumuman. Dia berdiri dan kemudian berbicara dalam bahasa setempat dengan sesekali memainkan tangannya. Meri dan Sindi hanya duduk dalam keadaan lesu melihatnya dari atas balkon rumah sambil berharap emoga teman mereka itu dalam keadaan baik-baik saja. Pak Karay menemui mereka berdua ke atas balkon, beliau menyuruh mereka berdua untuk beristirahat dan menyuruh mereka untuk tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status