Share

Part 60 : Medan Batu

Sindi segera mengeluarkan kakinya dari dalam genangan lumpur, dan kemudian menyalakan senternya. Saat ia menyorortkan cahaya senternya itu ke belakang sana, namun ia tidak melihat apa pun. Yang ada hanyalah kegelapan malam yang diisi oleh samar-samar cahaya rembulan. Kabut malam masih bertebaran di mana-mana. Suara misterius itu juga telah menghilang entah kemana. Sindi tertegun di tempat, sembari terus memeriksa keadaan sekeliling dengan penerang yang ada di tangannya. Dia tetap tidak menemukan apa pun.

Apa mungkin tadi itu hanyalah perasaannya belaka? Ataukah mungkin juga itu adalah suara hembusan angin malam yang berhembus, sehingga membuat dahan-dahan dan dedaunan yang mati terjatuh ke tanah dan menimbulkan suara? Tidak! Mengapa suara itu benar-benar terdengar begitu nyata seperti langkah kaki seseorang yang sedang berlari? Perasaan Sindi mulai tidak tenang. Khawatir. Setelah memastikan semuanya benar-benar aman, Sindi segera membasuh kakinya yang berlumuran lumpur itu dengan air
Zain losta masta

Hadiah dari penulis untuk anda yang pertama...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status