Happy reading"Sayang Aku bingung sama Mama kamu," keluh Delia di ujung telepon .Sedangkan Gara hanya terkekeh mendengarnya, bagaimana bisa orang tuanya datang ke kantor hanya untuk mengajak Delia melakukan penyelidikan. Setau Gara Ibunya tidak sensitif itu perihal Gara tapi, kenapa sekarang begitu terobsesi. Mungkin karena melihat usia Gara juga yang sudah matang dan kedua orang tuanya yang semakin bertambah usia wajar saja bagi mereka mengkhawatirkan hal tersebut. Terlebih lagi Gara tidak pernah membawa gadis sekalipun, Gara yang sangat dingin dan juga ditakuti oleh semua orang.Laki-laki yang susah sekali di taklukkan sudah banyak gadis yang ingin dikenalkan padanya tapi, tak sekalipun Gara mau dan juga bersikap sedikit hangat. Justru Ia beberapa menolak menghadiri acara yang bisa membawa dirinya ke dalam hubungan tersebut. Alasan Gara selalu banyak pekerjaan."Kok kamu ketawa sih," keluh Delia menghela napas sendiri Ia juga baru saja pulang dari kantor, membuka pintu kemudian la
Happy readingGara memutuskan untuk menghadiri acara yang dilaksanakan oleh kedua kolega besarnya di sebuah hotel ternama bintang lima hanya berbeda lantai dari tempatnya menginap itulah mengapa Ia harus pergi mengingat hubungannya dengan kolega tersebut sangat baik.Acara di adakan di ruang VIP biasa tempat karaoke dan dijadikan bar, seperti kebanyakan orang-orang barat yang melakukan party mereka tentu dibumbui oleh para gadis yang siap memberikan service terbaiknya, kebetulan juga Gara hanya membawa dua orang yang malam ini Ia izinkan untuk beristirahat, semua tamu di dalam pesta ini adalah laki-laki dan diisi oleh para wanita yang menjadi penghibur.Ada berbagai jenis minuman alkohol yang dihidangkan, melihat dari mereknya pun alkohol dengan kadar yang tinggi. Gara duduk diantara kedua laki-laki yang saat ini sudah di apit oleh wanita yang sangat cantik dan juga seksi. Semua pakaian yang dikenakan gadis di sini sangat menggugah selera."Ayo bersulang," ujar mereka mengangkat gela
Happy readingGara bangun dalam keadaan setengah sadar, kepalanya terasa sangat berat ditambah lagi Ia terbangun dalam keadaan tanpa busana. Gara memegang kepalanya dengan berpikir kejadian semalam namun, sayangnya Ia tidak ingat sama sekali kecuali sewaktu di bar."Shit," umpatnya ketika mendapati notifikasi pesan dari Delia."Jika ada waktu hubungiku." Ada ratusan panggilan telepon sedari dini malam tadi ditambah belasan pesan dari Delia yang menanyakan kabar laki-laki ini.Gara memukul kepala ranjang ntah apa yang sudah Ia lakukan, ketika memeriksa dompetnya Ia juga kehilangan cukup banyak lembar uang dan Ia percaya bahwa Ia telah melakukan sesuatu tapi, Ia merasa tidak dengan miliknya karena Ia masih merasakan gairah yang memuncak.Sedikit menyadarkan tubuhnya dan menelpon bodyguardnya Gara turun dari ranjang dan langsung membersihkan tubuh walaupun kepalanya masih terasa cukup pusing. Setelah keluar masih dengan mengenakan handuk mandi, Ia pun mengambil air hangat yang sudah di s
Happy readingIni hampir satu bulan Gara tidak kembali dari London katanya mengurusi bisnis yang ada di sana tapi, Delia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Delia merasa dirinya tidak enak badan akhir-akhir ini Ia mudah sekali lemas baru ingin mandi Delia pun dikejutkan oleh Tania yang tiba-tiba menghampirinya."Delia...," pekik gadis yang mengenakan dress satin di bawah lutut sambil mengangkat tangannya.Delia yang melihat itupun lantas terkejut sebuah ring melingkar di jari manisnya, tidak tanggung-tanggung cincin berlian dengan batu mutiara di atasnya penampakan yang sangat elegan untuk perhiasan mewah tersebut."Wow ... seriously? di lamar?" Delia mengambil tangan Tania dan lantas langsung memperhatikan jam tersebut apakah benar sebuah cincin."Yes ... Aku akan jadi Nyonya Besmana." membayangkannya saja membuat Delia merinding tidak bisa Ia pikirkan sekaya apa jadinya Tania di kemudian hari.Delia ikut bahagia mendengarnya dengan girang mereka pun berpelukan dan Ia Delia sangat
Happy readingUsai acara pertunangan Tania dan Dion, Gara langsung mengajak Delia pergi dari tempat ini ke sebuah villa yang cukup jauh dari tempatnya. Delia tidak bertanya apa-apa Ia hanya mengikuti kemana Gara membawanya sambil Ia menyenderkan tubuh kepada laki-laki ini. Mereka pun tiba usai memarkirkan mobil Gara duluan turun dan langsung menarik Delia menempelkan bibirnya pada gadis itu lalu langsung mengulumnya. Sambil berciuman Gara menuntun Delia masuk ke dalam Villa.Dekat dengan hutan membuat Villa ini sangat khas dengan keintiman mereka pun sudah masuk seperti tak tahan lagi Gara menyudutkan Delia ke tembok, mengangkat sebelah kaki gadis ini dan melepaskan pakaian Delia. Sekali tarik pakaian itupun terlepas dari tubuh gadis ini yang sekarang hanya tertutup oleh bra dan juga pakaian dalam.Gara menatap Delia dengan mata tajamnya seolah ingin menerkam gadis ini, bukan kali pertama melakukannya tapi, kali ini sensasinya jauh lebih berbeda. Sambil mengangkat sebelah kaki gadis i
Happy ReadingAkhir-akhir ini Delia merasakan lemas, padahal Ia sudah meminum vitamin. Tubuhnya seperti tidak ada tenaga dan kepalanya sering sekali pusing. Seusai mengantarkan berkas ke ruangan Gara Delia kembali ke ruangan lagi dan Ia pun menghubungi Tania."Tania ...." "Ada apa Delia?" tanya gadis yang saat ini sedang fitting gaun pengantin tentunya bersama calon suaminya."Apakah kau masih fitting?" tanya Delia sebenarnya Ia tak ingin mengganggu waktu Tania tapi, Ia ingin bercerita saja.Tidak ada yang aneh setiap pulang dari kantor Gara pun selalu mengantarnya, jika Ia pusing Gara dengan sigap pula menawarkan dokter untuknya."Panggilkan Nona Delia," ujar Gara pada laki-laki yang berdiri di ambang pintu."Baik Tuan." sesaat Delia langsung mematikan sambungan telepon pada Tania. "Ada apa?""Nona di minta ke ruangan." tanpa menjawab Delia pun langsung berdiri saat itupun kepalanya terasa sangat pusing."Sebentar," ucap Delia mengontrol kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat berpu
Happy ReadingGara menatap wajah Delia dalam-dalam, gadis yang saat ini masih tertidur pulas itu tampak sangat pucat bagaimana tidak jika Ia sedang mengandung. Gara juga tidak sadar bahwa mereka tidak sama sekali ada persiapan kali ini Gara percaya bahwa Delia tidak menggunakan alat kontrasepsi, alhasil beginilah yang terjadi. Dua kali berhubungan langsung jadi menimbulkan rasa penyesalan di dalam diri Gara. Coba saja jika Ia tidak melakukan ini pada Delia gadis itu tidak akan secepat ini mengandung.Sekarang Gara bingung mau mengatakan apa pada Delia jika gadis itu sudah bangun nanti, Ia tidak siap akan semua yang terjadi. Beberapa menit kemudian benar saja Delia membuka matanya seraya melihat ke arah Gara. Ia pun tersenyum walau bibirnya sangat pucat. Melihat kondisi Delia yang masih seperti ini Gara tidak siap untuk mengatakan yang sebenarnya."Sayang...," panggil Delia dengan suara pelannya nyaris tidak terdengar."Why baby ...," balas Gara mendekat seraya mengelus kepala Delia."
Happy ReadingDelia diam saja sedari di antar Gara pulang usai dari rumahnya, gadis itu memegang perutnya yang masih tampak rata. Dengan Gara yang berada di belakangnya sembari mengelus kepala Delia sedangkan kepala gadis ini diletakkan di paha Gara. Mereka sedang menonton sebuah podcast tapi, pikiran keduanya tidak ada di sana.Hampir beberapa jam mereka dalam keheningan hanya sentuhan fisik yang dapat membuat mereka saling berbicara lewat naluri sesekali Delia mengelus perutnya yang masih rata dan itu tak lepas dari pandangan Gara. Tiba-tiba cairan bening dari netra Delia mengalir begitu saja hingga Gara mendengar isakan tersebut."Why baby ...," ujar Gara panik seraya langsung mengangkat tubuh Delia dan memeluknya gadis itu tidak berbicara hanya ada tangisan yang memenuhi dirinya.Ia rapuh patah dan terluka, Delia sudah lama tidak merasakan luka dan kali ini Ia benar-benar jatuh. Apa ini dosa yang harus Ia tanggung karena sudah mengingkari janji pada dirinya sendiri."Aku akan menj