Share

Episode 103: Amplop    

Apa yang terjadi seakan masih tidak bisa dipercayanya. Namun bukti nyata yang dilihatnya memang benar, anak yang sudah dibesarkannya sudah tiada. Air matanya seakan tidak ada henti-hentinya menetes ketika menyesali apa yang telah diperbuatnya. Hanya rasa menyesal yang saat yang dirasakan Mala.

Pendi hanya diam, menahan rasa sesak di dadanya. Apa yang dilakukannya terhadap Dina, kini terbayang dalam pandangannya. Ia mengingat saat Dina masih berusia 2 tahun, hampir setiap malam ia menggendongnya, dan membawanya keluar untuk melihat bintang bila Dina sedang menangis. Pendi terbayang mengantarkan Dina ke sekolah. Semua kenangan kembali melintas di pandangannya.

Selama di perjalanan menuju rumahnya, ia hanya diam dan mengingat kenangan-kenangan ketika Dina masih bersamanya.

Mobil yang mereka tumpangi berhenti di halaman rumahnya. Pendi dan juga Mala turun dari dalam mobil, mereka berjalan ke rumahnya.

“Assalamualaikum." Ucap Mala, Pendi dan Ferdi.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status