Share

ketahuan

Mata Ayana megerjap-ngerjap, menyesuaikan cahaya lampu di kamarnya. Di tatapnya jam weker yang terpasang rapi di atas nakas.

Sudah hampir pukul setengah satu, namun Ayana tidak menemukan Candra di sampingnya. Ia melenguh, beranjak dari tidurnya mencari-cari keberadaan Candra di tiap ruangan.

"Sudah lupa rumah sendiri rupanya," desis Ayana duduk di sofa ruang tamu.

Netranya menatap fokus kearah foto pernikahannya yang menjadi pajangan dinding satu-satunya di rumah itu. Ya sepertinya Candra tidak pandai atau tidak berniat untuk mendekorasi rumah ini senyaman mungkin, buktinya banyak sekali tembok-tembok polos disekitarnya.

Bibir Ayana berkedut, berjalan menghampiri foto pernikahan mereka. Ditatapnya nanar foto tersebut, tangannya terulur mengusap foto tersebut yang begitu besar.

Perasaan tak enak menyeruak kedalam batinnya, menyimpan sisa-sisa kesedihan dibenaknya.

"Apa foto ini akan selamanya terpajang indah disini atau hanya sementara digantikan dengan foto yang lain. Mungkin kons
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status