Share

Menagih Janji

"Kenapa diam, Ra? Pertanyaanku salah?" Pak Aziz melirik ke arahku.

Aku menelan ludah dengan susah payah. Tanpa diminta sesak itu kembali hadir. Ternyata melupakan luka tak semudah mengeluarkan kata. Berat.

Semua orang menginginkan pernikahan sekali seumur hidup. Membangun istana kecil yang dilandasi dengan kebahagiaan. Namun apa mau dikata jika pada akhirnya istana itu roboh karena kehadiran selir. Aku bukan lagi wanita satu-satunya untuk seorang raja. Pernikahan kami hancur karena orang ketiga.

"Ara, kenapa diam?" tanyanya lagi karena aku memilih membisu.

"Ibu Aminah bukan lagi menjadi tanggung jawab saya, Pak."

"Apa maksud kamu?" Pak Aziz kembali melirikku. Lalu fokus ke depan saat traffic light berubah menjadi hijau.

"Mas Toni menceraikanku, Pak. Dia lebih memilih wanita lain dari pada aku, istrinya."

CIIITTT

Tubuhku terdorong ke depan saat Pak Aziz menginjak pedal gas dengan tiba-tiba. Kepalaku nyaris membentur bagian depan mobil ini. Untung dengan cepat tangan menutup wajah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status