Share

72. Rahasia lain

Rangga berjalan cukup terburu-buru setibanya di rumah sakit. Ia juga segera bergegas ke lantai lima di mana Arinda dirawat. Sebenarnya ia malas, karena sudah terbayang kemurkaan Arinda. Tapi, kali ini akan mencoba, lagi pula Adam meminta ia hadir terkait kondisi bunda dari Rangga itu yang tak sadarkan diri. 

Pintu kamar terbuka, Adam duduk sembari menggenggam jemari tangan Arinda yang terpasang infus. “Yah,” sapa Rangga. Adam tersenyum, ia meminta Rangga masuk dengan dagunya yang mengangguk. Suara alat terdengar mengiringi telinga putra sulung Arinda. Rangga tak kuasa, tangisnya pecah, melihat keadaan bunda yang menyebabkan perang dingin diantara mereka kini lemah dengan tubuh kurus yang membuat wajah Arinda begitu tirus. 

Air ma

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status