Radin memerintahkan agar wanita ini langsung di bawa ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, berikut semua anak buahnya yang ikut rombongan Lady Gloria.
Semuanya diam tak berkutik lalu berjalan dengan wajah lesu dan shock. Radin bergegas mendekati Arman yang kini sudah dipulihkan statusnya di RC, bahunya berlumuran darah, Arman yang rebah di lantai meringis kesakitan.
“Tenang saja Man, semua sudah terkendali, kamu akan segera di bawa ke rumah sakit!” Radin lalu memapah Arman di bantu staf-staf yang lain dan mengambil alih untuk membantu Arman keluar dari ruangan itu, Arman mengangguk ke Radin dan tersenyum sambil menahan perih…!
Kegegeran di Radiw Corporation sampai juga ke telinga wartawan, puluhan wartawan berdatangan untuk melakukan wawancara sekaligus konfirmasi terkait penembakan yang dilakukan Lady Gloria, serta rencana ‘perampokan’ yang secara lihai berhasil digagalkan Radin Durangga dibantu anak buahnya
“Mau kemana kamu Reta?” kata sang Jenderal.“Mau ke pesta ultah teman Pi, di Hotel Barbados…mau ngajak Radin nemani Reta, boleh ya Pi!”“Oke tak masalah, kalau dengan yang lain tak papi izinin, tapi mau ga Radin nya nemani kamu, dia pengusaha yang super sibuk?”ini bak sindiran bagi Radin, seolah-olah Radin harus meluangkan waktu untuk menemani putrinya, Radin tentu saja cepat tanggap dan dia tak ingin mengecewakan sang Jenderal Polisi ini.“Gapapa pa Jenderal, kebetulan hari ini saya juga tak ada kesibukan, saya akan temani Margareta!” sahut Radin cepat.Mendengar jawaban Radin, Jenderal Parjono langsung tersenyum ceria dan menepuk bahu Radin.Margareta pun bermanja-manja dengan dengan papinya.Jenderal Parjono hanya mempunyai dua anak, Margareta anak bungsu yang sangat dia sayangi, sedangkan Sandono, kakak Margareta yang usianya terpaut 7 tahun dengannya berprofesi sebagai pengusaha tambang dan tinggal di Kalimantan Timur bersama anak istrinya.Jauhnya pautan usianya dengan Sandono
Saat itulah MC acara yang juga artis terkenal memulai acara ulang tahun nan mewah ini. Radin, Seto dan Margareta menghentikan obrolannya dan menatap ke depan panggung yang juga di tata sedemikian mewah di mana acara akan dimulai.Seto terus bersama Radin dan Margareta selama acara berlangsung, bahkan dia tak sungkan-sungkan selfie bareng kedua orang ini.Foto selfie inilah yang membuat Cynthia kemudian menyusul Radin ke Jakarta, tanpa memberitahu Radin, Seto yang tak tahu kalau Cynthia sudah menjadi istri Radin mengirim foto itu ke dia, dan mengatakan bertemu Radin serta Margareta di sebuah acara party ultah salah satu anak pengusaha top di Jakarta.Alasan si Ngondek masuk akal, semenjak bertemu di pedalaman Kalimantan, dia memang tak pernah bertemu Radin lagi. Sehingga dia kesenangan bisa ketemu dan menceritakan pertemuan itu dengan Cynthia.Usai party, Margareta mengajak Radin santai di sebuah pub eksklusif yang ada di hotel itu, dia sengaja menga
Setelah puas bercumbu dengan Margaret, Radin terpaksa buru-buru pergi, karena dia mendapatkan WA dari Priscilla kalau di apartemennya ada seorang perempuan cantik bernama Cynthia baru datang dari Surabaya.Hati Radin langsung tak enak, darimana Cynthia tahu kalau Radin sering tidur di apartemen ini? Inilah yang membuat Radin kaget dan terpaksa buru-buru balik dari hotel, sepanjang jalan pikirannya tak karuan memikirkan dua wanita ini bisa bertemu.Sebelumnya, Radin dan Margareta terlentang di kasur, setelah permainan cinta yang berlangsung hampir 1,5 jam.“Gila kamu bang, ganas banget, kekasih Reta ajah ga segitunya…!” Reta mengecup bibir Radin sambil memeluk dada bidang berototnya, tubuh mereka hanya ditutup dengan selimut hotel.“Maafff….abang benar-benar khilaf!” sahut Radin lembut sambil membelai punggung Margareta.“Ga papa…Reta suka kok…selama ini sama Andre bercintanya gitu-gitu ajahh
“Lumayan Mba Cynthia…hampir setahun!”“Maaf kalau boleh tahu…kamu single mom yaa Cilla?”“Ngga…itu keponakan saya, kedua orang tuanya sudah tidak ada, ibunya kakak aku, dia selalu memanggilku ibu, karena sejak lahir dia sudah kehilangan ibunya dan akulah yang merawatnya bergantian dengan adikku kalau pas aku lagi kerja!”“Ohhh…kasian yaa…masih kecil udah yatim piatu!” sahut Cynthia mulai bersimpati dengan Priscilla.“Mba Cynthia…sudah lama ya jadi istri Bang Radin…kenapa dia ga cerita yaa kalau udah punya istri cantik seperti Mba Cynthia?” Priscilla sengaja bersikap itu.“Panjang sihh ceritanya…tapi kami menikah ga lama, baru saja kok…apa benar Radin tak pernah cerita…aku akui dia memang agak tertutup soal apapun!”“Hahh…kok bisa sihh…?” kali ini Priscilla tetap sedikit acting
Priscilla akhirnya tak membantah lagi, setelah makan siang mereka bertiga mendatangi seorang penghulu yang bisa menikahkan Radin dengan Priscilla.Cynthia akhirnya terbuka darimana dia dapat alamat apartemen ini dan bisa bertemu Priscilla.“Suami kita ini pernah nyatet alamat ini, tapi kelupaan menghapusnya saat bersamaku di Surabaya,” ungkap Cynthia.Radin pun menepuk dahinya dan baru sadar saat di Surabaya pernah menulis alamat apartemen ini di sebuah kertas. Karena dia ingin menjual beberapa unit apartemen mewah ini ke klien.Saat Priscilla minta izin adik iparnya jadi saksi, Radin awalnya keberatan, alasannya tak ingin pernikahan keduanya ini jadi konsumsi public, sekaligus menjaga keselamatan Priscilla sendiri. Radin masih mengkhawatirkan adanya serangan-serangan ataupun teror yang bakal dihadapi Priscilla. Radin masih cemas dengan teror-teror mistis yang dikirim musuh-musuhnya.Sebelum melakukan ijab kabul, Radin minta izin terlebih dahulu dengan Kakek Zainul. Radin bermeditasi,
Sedangkan Cynthia mengenakan celana panjang yang longgar dengan baju dres ketat, penampilan keduanya dari tadi sudah membuat nafas Radin naik turun. Radin hanya berdiri melihat kelakuan kedua wanita jelita ini, setelah puas bermain-main dan nafas keduanya sempat ngos-ngosan. Radin pun menarik keduanya masuk ke dalam dan langsung rebah di kasur kelelahan, setelah berlarian ke sana ke mari bak anak kecil di taman depan villa. Melihat keduanya rebahan di kasur, Radin pun menutup pintu villa dan melepas satu persatu pakaiannya, kelakuannya ini dilihat Cynthia dan Priscilla sambil senyam-senyum. “Siap-siap…dua lawan satu nihhh!” kata Cynthia tertawa. Priscilla senyum malu-malu mendengar candaan Cynthia ini, Priscilla yang aslinya juga suka bercanda, kali ini mati kutu dengan ulah Cynthia. “Jadi kita layani dia barengan ya ka?” “Iya lah..apa salahnya, tuh kita berdua istri syahnya, ga perlu malu!” sahut Cynthia cepat. Villa pun jadi saksi bisu, bagaimana ketiganya memadu kasih di kam
Mereka kompak mengenakan celana baju dres yang pas membungkus tubuh keduanya, kalau Cynthia memilih warna biru muda sedangkan Priscilla putih krim. Tentu saja pakaian kedua orang ini dari desainer terkenal ibukota, yang sengaja Radin pesan dan belikan melalui sekretaris pribadinya, sehingga pakaian keduanya makin mengundang decak kagum semua yang melihatnya. Radin hanya tersenyum melihat Mustafa, Marlon dan Elisa terkagum-kagum dan berbincang santai dengan Cynthia dan Priscilla. “Tunggu saja, sebentar lagi Yeni dan Sherin akan membuat kalian bertiga makin melongo,” kata Radin dalam hati. Diam-diam Radin memang sering berkomunikasi dengan kedua kekasihnya itu dan mereka direncanakan Radin menjadi istri ke 3 dan ke 4. Walaupun Radin tak blak-blakan mengatakan sudah memiliki istri, namun Yeni yang lebih berpengalaman paham, kalau Radin tidak mungkin jomblo kalau sedang bersama dia. Sedangkan Sherin saat bersama Radin sudah menyatakan tak masalah kalau kekasihnya ini memiliki wanita
“Beliau sejak abege udah jadi orang kaya Cilla, makanya gaya beliau sulit berubah sampai sekarang!” bisik Cynthia pada Priscilla. Nenek Murni yang sudah sangat berpengalaman ini tak aneh saat cucu kesayangannya ini membawa Priscilla sebagai istri kedua. Priscilla yang supel bergaul, langsung bisa nyetel dengan gaya nenek Murni. Saat mengetahui Cynthia kini hamil muda, nenek Murni menoleh ke Priscilla dan istri kedua Radin mengangguk seakan bilang agaknya dia dalam waktu tak lama lagi akan menyusul Cynthia, yakni hamil juga. “Duhhh senengnya nenek sebentar lagi akan memiliki cicit-cicit, moga nenek panjang umur dan bisa bercengkrama dengan mereka kelak!” kata nenek Murni dengan wajah berbinar. Radin kini sudah dalam pesawat pribadinya, tujuannya adalah Banjarbaru, sesuai pesan Kakek Zainul, Radin harus mendatangi dukun yang telah mengirim terror ke dia. Keberangkatannya di sertai pesan-pesan dari kakek Zainul, mertuanya Tante Desta serta Nenek