Share

31. Kemesraan di Ruang CEO

“Pelan-pelan, Max! Aku bukan paku yang bisa menembus bata,” pinta Gabriella di sela desah napas. Punggungnya bisa membiru jika terus dihantamkan ke dinding.

Tanpa banyak bicara, Max memindahkan tangannya melindungi sang istri. Lalu, hanya dengan satu sentakan, ia mampu membuat wanita itu terkesiap dan berhenti melayangkan protes. Respon yang menggemaskan itu sukses membuat sang pria tersenyum.

“Kau menikmatinya, hm? Kalau begini, aku merasa dirugikan.”

“Kenapa?” tanya wanita yang menatap suaminya dengan kernyitan dahi.

“Kau sudah mendapatkannya berkali-kali, sedangkan aku belum sama sekali.”

Gabriella sontak mendengus samar. “Sepertinya, kau harus menemui dokter. Bukankah aneh jika kau belum mendapatkannya hingga detik ini?”

“Kaulah yang aneh. Perempuan seharusnya butuh waktu lebih lama, tapi kau cepat sekali.”

Tiba-tiba, cengkeraman Gabriella menjadi lebih erat. Selang beberapa tarikan napas cepat, ia kembali mendapatkan apa y

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status