Share

Extra Chapter 9. Hidup Tanpa Penyesalan

“Kenapa kau mendadak panik? Tenang dulu, Julian. Aku belum selesai bicara,” timpal Tuan Hunt sebelum menepuk-nepuk punggung tangan sang cucu dengan jemarinya yang lain.

“Lalu apa?”

Sembari melukiskan senyum misterius, si pria tua memicingkan mata. “Ya, aku sering menerka-nerka kapan hidupku akan berakhir. Ya, aku terkadang berharap dapat bertemu dengan nenekmu secepatnya. Tapi ..., jika mengingat tentang anak dan cucu-cucuku, pemikiran itu buyar.”

Sedetik kemudian, Tuan Hunt mencondongkan badan agar Julian dapat mendengar ucapannya dengan lebih jelas.

“Percaya atau tidak, aku masih memiliki banyak impian. Salah satunya adalah melihat Grace tumbuh dewasa. Aku bahkan ingin menghadiri pernikahannya. Jika harus mencapai umur ratusan tahun, aku akan mengusahakannya. Kau tahu kalau pola hidupku sangat sehat bukan? Satu-satunya hal yang kurang dari diriku hanyalah ingatan. Entah apa yang harus kulakukan untuk membuatnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status