Bangun tidur Elsa kaget karena ada Rey di sampingnya dengan posisi sedang menatapnya. "Astagfirullah …!""Kok kaget? Ngorok banget sih tidurnya tuan putriku ini!" Ya ampun, kok jadi grogi kayak gini bang!Perasaan dari tadi malam Elsa belum ganti baju, kok sekarang sudah memakai baju tidur, Elsa bergidik ngeri, masak Rey yang menggantikan? Malunya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, ngapain juga abang melototin kayak gitu, apa semalaman gak tidur? Gak mungkin ‘kan lihat Elsa sampai pagi tidur."Kenapa? Bingung gaunnya diganti?" Rey tahu aja isi pikiran istrinya."Hm ….”"Aku yang gantikan!""Apa …?""Hahaha … Mama yang gantikan, Sayang. Ternyata baru tahu istriku nggak bisa nahan tidur, bisa tidur di mana pun saja jadi gagal deh malam pertama." Ih, apaan abang ini bikin malu aja, sebut-sebut malam pertama segala."Sana siap-siap tahajud, kita salat berjamaah, ya!""Tunggu!""Kenapa istriku tersayang?""Ini di mana?""Ini rumah kita sayang, lain kali jangan ngorok biar gak berat
Setiap hari sepertinya tidak ingin dilewati oleh Elsa, cinta membuat hari-hari Elsa selalu berbunga-bunga. Rey paling pandai membuat hati siapa saja meleleh. Ternyata, Rey selain keren dalam karir juga punya bakat memasak yang luar biasa. Nasi goreng spesial buatan Rey buat Elsa ketagihan. Kalau tau gini kita nikah dari dulu bang. Huha ....Setelah menjadi pengantin baru akhirnya masa cuti Elsa dan Rey telah habis, kembali berkutat dengan rutinitas lagi. Bahagia! Itulah satu kata yang bisa diungkapkan. Tidak ada yang lebih indah dari sebuah pernikahan, hidup terasa lebih tenang dan tentunya tidak galau lagi. Tidur sudah tidak ditemani bantal guling lagi yah.“Sudah siap bekerja hari ini Pak Direktur?” Elsa bertanya dengan Rey yang sedang sibuk dengan nasi goreng kesukaan istrinya.“Siap sayang, apalagi bisa cuap-cuap dengan istri sendiri.”“Iiii, mulai lebay deh.”“Harusnya ada kata tambahan dibelakang kalau manggil suami.”“Apa itu?” Elsa memang selain polos, wajah caby nya sangat m
Hari-hari Elsa sangat bahagia, tidak terasa enam bulan sudah menjadi istrinya Rey, Elsa mulai ada kemajuan. Sebagai seorang istri, dia mulai belajar memasak bahkan, dia mulai mengikuti semua kursus memasak demi si abang terlove-love nya. Setelah menikah, Rey mungkin lebih tenang, badannya mulai sedikit lebih berisi."Semua bilang aku gemuk sayang?""Iya, kah?""Ini gara-gara istriku rajin masak, makanannya selalu menggoda." "Alhamdulillah, gak salah ikutan kursus dimana-mana, hehe ...."Mereka berdua tertawa, suasana pagi terasa sangat indah. Elsa banyak belajar dari mamanya, bahwa tugas istri yang utama adalah keluarga di rumah, memastikan keluarga sudah makan dan rumah terasa nyaman. Itulah yang membuat Elsa belajar sedikit demi sedikit, tiga bulan menikah Elsa sudah bisa beradaptasi dengan pekerjaan dan urusan pribadi. Bisa dikatakan Elsa sangat cepat tanggap menghadapi urusan rumah tangga.****Hari ini Elsa akan ditinggal Rey ke luar kota satu minggu untuk kunjungan proyek yang
Patah hati berkali-kali adalah ketika hatimu pergi dan hilang tak kembali.Elsa dilarikan ke IGD, semua perawat dan dokter khawatir karena Elsa belum juga sadarkan diri, ada dua yang dikhawatirkan bayi yang dikandungnya dan Elsa sendiri. Mamanya tidak berhenti menangis, kabar Rey juga belum jelas dan sekarang disuguhkan dengan Elsa yang belum sadar sampai saat ini.Semua dokter dan perawat ikut menangis, tidak tahan melihat Dokter Elsa yang lengkap dengan alat-alatnya. Elsa dinyatakan pingsan, penyebab awalnya Vasovagal syncope atau neurocardiogenic syncope adalah suatu kondisi dimana penurunan tekanan darah akibat tindakan saraf vagus dan membuat orang pingsan. Hal ini biasanya terlihat ketika seseorang tiba-tiba mendengar berita buruk atau melihat gambar berdarah, dan lainnya. Apalagi ditambah dengan kehamilannya semakin membuat Ellsa terlihat lemah, setelah di cek, usia kehamilan Elsa sudah masuk 8 minggu."Gimana anak kita, Pa?" Mamanya tak berhenti menangis, Dokter Nita juga sela
5 Tahun kemudian ....Hari-hari Elsa lebih banyak berdiam diri di rumah, penampilan Elsa juga mulai berubah dia tampil lebih menutup auratnya, setiap hari Elsa terus mengintrospeksi dirinya, mungkin ada yang salah dengan dirinya. Pagi yang cerah ini, Elsa sedang duduk manis di taman rumahnya, menikmati pagi yang indah dengan secangkir teh. Setelah kejadian 5 tahun lalu, Elsa resign menjadi dokter dan lebih menata diri di rumah. "Non, ada Dokter Nita." "Langsung suruh masuk saja, Bik.""Baik, Non."Tak berselang lama Dokter Nita datang bersama Dokter Irfan. Mereka sepertinya akrab sekali."Eh, ada angin apa inih." Elsa bahagia sekali dijenguk Nita."Hello, Rey kecil." Yang disapa Reihan, putra pertama Rey dan Elsa. Namanya Reihan Baskoro, tapi semua memanggilnya Rey itulah yang membuat hari-hari Elsa bangkit kembali, disamping itu ada mamanya yang selalu mensupport Elsa setiap hari."Rei, cepat salam sama Tante Nita dan Om Irfan.""Hallo, Tante, Om." Reihan bersalaman dengan Nita dan
Dokter Fahri?” “Dokter Elsa?” Dokter Fahri juga terkejut melihat Elsa bergabung dengannya. Semua yang di ruangan operasi juga ikut terkejut melihat Fahri yang mengenali Elsa.“Ini tidak salah Dokter Elsa kerja disini.” Fahri juga sekilas melihat Elsa, mungkin tidak menyangka penampilan Elsa berubah, dia terlihat lebih agamis. Fahri yang sekarang benar-benar beda, style nya jauh lebih keren, sangat berbeda dengan Elsa yang terpuruk yang mulai belajar menata hati. Jujur entah mengapa Elsa ingin mengeluarkan air mata, melihat Fahri mengingatkan dia tentang Rey. Rey yang tidak akan pernah tergantikan dengan siapapun.Elsa benar-benar gugup karena tidak menyangka Dokter Fahri menjadi Dokter spesialis bedah. Ada rasa bersalah pada diri Elsa tidak mengecek profil klinik ini. Bahkan nama klinik nya Elsa belum hafal, dia hanya fokus dengan mengobati trauma pada dirinya, sampai melupakan hal yang urgen ketika melamar pekerjaan. “Mari kita mulai Dokter Elsa.” Elsa mengangguk, Fahri sedikit be
Fahri diam dan kaget karena Elsa sudah memiliki seorang putra dengan Rey. Anak yang tampan dan kelihatan cerdas seperti Elsa, terlihat dari caranya berbicara tidak seperti anak yang lainnya, penanaman karakter yang diberikan oleh ibunya terlihat sekali.“Kenalkan juga, ini Om Fahri temen Mami Elsa.”Mereka terlihat akrab, tidak perlu diragukan lagi Fahri memang menyukai anak kecil karena dia pernah mengambil spesialis anak. Fahri terkenal penyayang karena tutur bahasanya memang lembut apalagi dengan anak kecil.“Dokter Fahri kita pamit, ya, sudah janjian dengan Dokter Nita.”“Oh, iya, Dokter Elsa, saya juga mau balik.”“Rei pamit ya Om, kapan-kapan Rei main kesini sama Mami.” Reihan juga pamit dengan Fahri.“Siap Komandan!” Fahri memang teman yang baik, bisa cepat akrab dengan Reihan.Elsa pamit dan Fahri masih diam membisu, Elsa menyadari Fahri pasti bertanya-tanya kemana Rey, tapi biarlah waktu yang menjawab, Elsa berharap Fahri sudah menikah dan memiliki anak seperti Elsa. ***Ses
Hari kedua, Elsa sudah mulai dengan rutinitasnya lagi, beberapa dokter mulai berkenalan dengannya. Meski begitu, Elsa tetap menjaga sikap, menjadi orang baru, Elsa sadar harus lebih hati-hati apalagi ini klinik besar. Elsa juga menyembunyikan identitas dirinya, jangan sampai di Klinik ini ada yang mengetahui kalau sebenarnya Elsa sudah memiliki rumah sakit peninggalan milik suaminya --- Rey."Kenalkan saya Dokter Richard." Salah satu Dokter yang menyapanya, kelihatan masih muda sekali, sepertinya baru selesai menyelesaikan spesialisnya."Saya Elsa Wijaya, mari saya duluan, Dok." Elsa bukan cuek, tapi lebih menjaga sikap saja selain karena statusnya yang janda, dia juga sudah memiliki anak.Ketika menuju ruangan, Elsa bertemu dengan Fahri yang kelihatannya sangat sibuk sekali."Baru datang, El?" Fahri menyapanya, tapi terlihat sangat hati-hati sekali. Fahri mungkin masih menyangka Rey masih hidup, sehingga terlihat sangat berhati-hati sekali bertemu dengan Elsa."Iya, Ri, lumayan macet