Share

12. Mencari Tahu

Alwi hanya bisa meluapkan kekesalannya pada Galuh dengan cara menendang kerikil-kerikil yang dia temui sepanjang jalan. Atau pada angin yang dia tinju tapi tak ada reaksi apa pun atau rasa sakit apapun di kepalan tangannya. Tapi rasa sakit di hati? Jelas. Alwi merasa lagi-lagi Galuh tidak ingin tersentuh oleh perhatiannya, kebaikannya dan rasa cintanya.

"Kenapa kamu nolak aku terus sih Luh? Aku tuh tulus sama kamu. Sejak kecil loh. Sejak kecil kamu selalu saja nolak keberadaanku. Padahal aku sayang sama kamu."

Alwi duduk ndoprok di lantai yang ada di stasiun Jogja. Padahal ada banyak kursi tapi dia memilih menyiksa diri.

"Aku kudu gimana sih Luh, buat melunakkan hatimu? Cuma aku? Aku yang nerima kamu apa adanya. Gak ada cowok mana pun yang mau sama kamu. Kamu tuh siapa sih?" kesal Alwi.

"Bapakmu aja gak jelas!" ucapnya ketus.

Tepat saat kalimat terakhir yang Alwi ucapkan, bunyi kereta lain yang baru datang mengagetkan dirinya. Alwi diam termenung hingga kalimat istighfar terucap da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
senja
semoga lancar mak othor
goodnovel comment avatar
endang sagita
jadi kepo kan alfanya dasarrr,.. tenang Mak pembacamu pinter" dan sabaran kok ...
goodnovel comment avatar
Nim Ranah
Alfa yang telpon ternyata
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status