"Lu gak sadar sih, coba lu ngaca sana, gue aja cewek suka apalagi cowok, ntahlah Yas lu beda pokoknya, i'm proud to be your friend" jawab Mira yang kemudian mengacungkan jempolnya di depan wajah Yasmin.
Mira, Audy serta teman yang lainya tertawa riuh mengelilingi Yasmin dan memakan makanan yang Yasmin tawarkan pada mereka ketika tiba-tiba seseorang memanggil nama Yasmin. "Yasmin!" Yasmin menoleh dan di sana berdiri Daniel seorang siswa senior jurusan fakultas hukum yang tak pernah absen menemuinya dari hari pertama Yasmin ospek, teman-teman Yasmin menggodanya dengan mendorong-dorong tubuh Yasmin agar segera menghampiri Daniel. Yasmin berjalan mendekati Daniel dengan wajah memerah karena malu terus-terusan digoda oleh teman-temanya tersebut. "Hei ... ganggu nggak?" Tanya Daniel. "Nggak kak, ada apa yah?" Jawab Yasmin tersipu. "Udah makan belum?" Tanya Daniel. "Udah kak" jawab Yasmin pendek. "Hmm ... iya ya pasti udah makan secara fans kamu banyak hehe, tuh makanan yang mereka kasih cukup untuk dimakan satu kelas" goda Daniel. "Rezeki kak hehe" jawab Yasmin dan ikut tertawa kecil. "Trus udah ada yang nyangkut di hati?" Tanya Daniel lagi. "Maksudnya kak?" Jawab Yasmin. "Iya, dari sekian banyak yang mengirimi makanan terus nyatain cinta udah ada yang diterima belum?" Tanya Daniel penasaran. "Oh ... hmm ... nggak ah kak, udah kak ada apa yah? Ada perlu apaan? Tiap hari datengin tapi gak jelas mau apa?" Tanya Yasmin mengalihkan pertanyaan Daniel. "Aku kan liat kamu, ospek cukup berat dan ini hari terakhir, mungkin bolehkah aku yang antar kamu pulang hari ini?" Tanya Daniel menawarkan. "Hmm ... ngga kak kayaknya gak bisa soalnya saya diantar jemput tiap hari sama kakak saya" jawab Yasmin. "Yah ... tapikan kamu terkadang pergi sama Mira dan Audy? Bisa dong kasih aku kesempatan juga" Tanya Daniel "ya udah deh gini aja gak anter ke rumah, aku mau tanya mau nggak kamu ... jalan-jalan sama aku, please?" Tanya Daniel dengan wajah memelas dan berharap hari ini Yasmin tak menolaknya. "please, please ...." pinta Daniel lagi seraya menyatukan kedua telapak tangannya meminta Yasmin mengabulkan permintaanya. Yasmin berpikir sejenak, lalu menganggukan kepalanya. Daniel meloncat kegirangan "Yes! But just you and me?" Tanya Daniel memastikan. "Ok, just you and me" jawab Yasmin dengan tersenyum. "Ok, nanti aku tungguin kamu di depan gerbang Kampus yah" ucap Daniel. "Oke" jawab Yasmin."Ok, yes! Thank you, see you later, sana makan lagi, bye bye" Daniel pergi melambaikan tangan nya dan terlihat sangat senang membuat para senior yang memperhatikan mereka dari kejauhan memperlihatkan wajah kecewa karena mereka pikir usahanya selama ini telah gagal, sepertinya tak ada harapan karena Yasmin merespon Daniel saat bertemu tadi. "Cie cie cie....." goda Audy. "Apaan sih" ucap Yasmin tersenyum geli. "Gitu dong, kasian lho, kurang apa sih sama kak Daniel, udah ganteng, pinter, baik, sopan, coba apa lagi? Tiap hari kasih makanan, kasi minuman, kasi perhatian, ngelindungin banget padahal fakultasnya di sana, jauh-jauh jalan ke sini, gitu dong kasi kesempatan" goda Audy yang diikuti dukungan dari teman-teman lainya karena mereka melihat dari awal Ospek Daniel selalu memperhatikan Yasmin dan menurut mereka Daniel lah yang pantas jadi pacar Yasmin, mereka berdua sangat serasi dan banyak yang menjodohkan. "Hehe ... sorry yah guys gue juga gak ngerti, sebenernya dari awal gue dateng ke Kampus ini tuh orang yang pertama gue temui tuh dia, waktu itu gue tanya jalan ke ruang pendaftaran trus dia yang kasih tau jalanya, habis itu terus-terusan deh sok kenal sama gue, datengin gue terus, awalnya gue risi masa cowok seganteng itu jomblo sih, gue takut dia punya cewek makanya gue jaga jarak, habis naksirnya itu kelewatan sampai orang sekampus tahu, malu gue" ucap Yasmin menjelaskan pada Audy dan teman-temanya yang lain. "Tenang Yas, cowok-cowok yang nembak lu itu beneran deh jomblo semua, gue udah cari tahu informasinya, akurat Yas" ucap Mira. "Nggak deh ada juga yang bela-belain mutusin ceweknya cuma buat ngejar Yasmin" timpal seorang teman lainya. "Seriusan?" Tanya Mira terkejut. "Sumpah" jawab teman tersebut dengan wajah polosnya "tapi kalo kak Daniel beneran jomblo Yas, aku setuju kamu sama dia, sama-sama cakep" pujinya. "Gak apa-apa kali lagian bukan salah lo Yas, mereka yang naksir lo duluan, ngejar-ngejar gak tahu waktu" timpal Audy. Tiba-tiba para senior pun memanggil mereka agar berkumpul kembali ke lapangan karena waktu istirahat sudah habis dan terpaksa Yasmin dan teman lainya segera berlari menghampiri para Seniornya untuk mengikuti ospek terakhir dan setelah beres ospek mereka semua resmi menjadi mahasiswa mahasiswi angkatan baru di Kampus tersebut. Yasmin berjalan keluar Kampus,terlihat Daniel berdiri di pinggir gerbang sedang menunggunya dan tersenyum setelah melihat Yasmin yang berjalan mendekatinya. "Hai.." sapa Daniel kemudian melambaikan tanganya. "Hai..." jawab Yasmin seraya tersenyum. "Boleh kemana aja? Atau kamu ingin ke tempat lain?" Tanya Daniel. "Aku ... aku ... boleh ngga ke mall?" Tanya Yasmin. "Boleh dong, ayo jalan mobilku sudah diparkir di depan" ajak Daniel. "Oke yuk" jawab Yasmin kemudian mengikuti Daniel yang berjalan di depannya. "Sini dong,kenapa di belakang?" Tanya Daniel tertawa kecil karena merasa lucu melihat tingkah Yasmin yang menggemaskan. "Oh iya kak" jawab Yasmin kemudian berjalan di samping Daniel. "Kenapa sih ....?" Tanya Daniel lagi karena melihat Yasmin yang berjalan menunduk. "Aku malu kak, liat deh bajuku kotor tadi habis guling-guling di lapangan sedangkan kak Daniel bersih" jawab Yasmin malu-malu. "Aduh ... kirain apaan, nggak kok kamu tetep cantik, itu mobilku ayo masuk" ajak Daniel. "Bentar kak, aku chat kakakku dulu, aku izin dulu takut ditungguin di rumah" ucap Yasmin yang kemudian mengetik sesuatu di layar ponselnya lalu setelah selesai dia pun masuk ke dalam mobil Daniel dan mobil pun melaju meninggalkan Kampus tersebut. Daniel menyetir dengan sedikit gugup, selama di perjalanan dia pun tak banyak berkata-kata hingga setelah beberapa lama terdengar Yasmin bertanya padanya. "Kita mau ke mall apa kak?" Tanya Yasmin. "Hmm ... Paskal aja gimana?" Jawab Daniel. "Jauh amat" jawab Yasmin. "Eh, kok tau jauh sih emang udah kesana?" Tanya Daniel. "Udah, sama Mira sama Audy" jawab Yasmin "tapi gak apa-apa kesana aja deh kak" lanjutnya. "Oke, meluncur" ucap Daniel. "Tapi jalanya pelan-pelan aja kak, ini terlalu ngebut" ucap Yasmin. "Hmm maaf Yas, aku sebenarnya gugup" jawab Daniel. "Gugup kenapa kak?" Tanya Yasmin. "Karena kamu sekarang duduk di sampingku dan mau ngobrol santai sama aku setelah sebelumnya cueknya minta ampun, hari ini aku serasa dapet apa ... gitu" jawab Daniel menjelaskan.
"Oh sama sih aku juga gugup kak, aku baru nih jalan sama cowok lain selain kakaku" ucap Yasmin. "Seriusan? Di Jakarta emang ngga punya pacar?" Tanya Daniel penasaran. "Nggak kak" jawab Yasmin. "Seriusan? Cewek secantik kamu ga punya pacar, masa sih?" Goda Daniel karena tak mempercayainya. "Iya kali kak, aku kan masih SMA gak ada pikiran pacar-pacaran gak jelas" jawab Yasmin. "Hmm ... tapi banyak dong yang naksir?" Tanya Daniel. "Hmm ... banyak haha..." jawab Yasmin kemudian tertawa lucu membuat Daniel pun meliriknya lalu ikut tertawa juga. "Hm ... kalo gak punya pacar trus belum sempet pacaran,mau nggak pacaran sama aku?" Tanya Daniel. Yasmin mendadak terdiam. "Kenapa?" Tanya Daniel lagi "gak usah jawab sekarang, dipikirin aja dulu yah tapi jawabnya jangan kelamaan oke?" Lanjut Daniel.
Terlihat Daniel begitu senang, hubungan ini selangkah lagi lebih maju tetapi kebersamaan malam ini sepertinya cukup sampai disini dulu karena kendaraanya sudah berada di depan gerbang komplek tempat tinggal Yasmin. "Disini Yah Yas, masukin dulu mobilnya" kata Daniel. "Nggak kak udah disini aja ntar aku jalan kedepan" jawab Yasmin kemudian bersiap untuk turun dari mobil Daniel. "Jauh ngga jalan nya? nggak apa-apa diantar ke dalam" tanya Daniel terlihat khawatir. "Nggak apa-apa kak udah sampe sini aja,makasih yah" ucap Yasmin. "Oke deh, ntar kalo aku mau ngechat bolehkan?" Daniel meminta izin dan Yasmin Pun terlihat mengangguk "Yas, tunggu. Makasih yah untuk hari ini" lanjutnya lagi. "Iya kak, makasih juga baju sama makanya, lain kali aku yang traktir, hati-hati dijalan" kata Yasmin kemudian segera menutup pintu mobil Daniel dan berjalan hingga dibukakan
"Halo yas ....Lagi apa?" Tanya Daniel di sana. "Halo kak Daniel, lagi rebahan,mau siap-siap tidur nih" jawab Yasmin. "Oh ….Ganggu gak?" Tanya Daniel lagi. "Ngga kok kak, ada apa yah?" Jawab Yasmin. "Kangen aja sama kamu, sehari tadikan nggak ketemu heh" goda Daniel. "Hmm, mulai deh" gumam Yasmin. "Mulai kangen, gimana lagi dong? Mau deket sama kamu susah tiap hari ada bodyguardnya heh" goda Daniel lagi. "Maksudnya kakak ku hehe, yah gimana lagi dong kak seluruh keluargaku tuh overprotected banget apalagi kak Yusuf" jawab Yasmin. "Terus kapan dong aku diizinin bisa overprotected in kamu juga?" Daniel terus menggoda "eh nggak deh aku gak bakalan over, ntar kamunya lari, kabur" lanjutnya. "Itu kak Daniel maunya kapan?" Yasmin balik bertanya. "Serius?beneran yas?" Tanya
"Sayang, WO-AI-NI" ucap Yasmin yang secara tiba-tiba dan kemudian menoleh pada Daniel. Daniel mengernyitkan Dahinya lalu bertanya "apaan sih? kamu ngomong apa?" "Mau tahu artinya?" Tanya Yasmin dengan senyumnya yang menggoda serta menggemaskan membuat Kekesalan Daniel sedikit terobati. "Apaan,kasih tahu dong?" Tanya Daniel yang sebenarnya tak peduli apa arti kata tersebut, palingan seperti biasa artinya bahasa china tentang kebudayaan atau bahasa baku tentang bahasa mereka atau apalah, yang jelas bukan kata-kata yang menarik menurutnya. "AKU CINTA KAMU artinya" jawab Yasmin yang kemudian mengecup pipi Daniel dengan sengaja dan tiba-tiba. Daniel terkejut dan tersenyum lalu melihat ke arah Yasmin yang terlihat nyengir dengan sangat menggemaskan, kemudian dia memegangi pipi yang Yasmin kecup tadi, sejenak kemudian hatinya pun berbunga-bunga dan ini pertama kalinya setelah berbu
Nataly menghampiri Daniel dan membawakan nasi goreng yang dia buat barusan. "Nih cobain Nil" ucap Nataly menawarkan satu piring nasi goreng buatannya. Daniel menerimanya kemudian memakan Nasi goreng yang Nataly masak barusan "hem ...enak" puji Daniel. "Enak kan, cewek kamu bisa masakin gini ngga?" Goda Nataly. "Hemm boro-boro masakin Nat, gue tau rumahnya aja belum, kalau makan selalu diluar" jawab Daniel dengan wajah kecewanya. "Udahlah Nil akhiri aja kenapa sih lu, udah sama gue aja yang jelas-jelas selalu ada waktu buat lu Nil" rayu Nataly yang kemudian duduk mendekat disamping Daniel dan memain-mainkan jari tangannya mengelus-elus pipi hingga leher Daniel yang hanya terdiam tak meresponya. "Gak bisa gue Nat" jawab Daniel setelah terdiam sesaat. "Kenapa? Kan udah gak ada alasan kamu harus sama dia terus, dia itu terlalu polos bu
Ketika masuk dia tersenyum karena benar saja ponselnya ada disitu diatas lemari tempat sepatu, Daniel mengambil ponselnya lalu memasukkannya ke saku jaketnya, dia melihat sekeliling sebentar dan samar-samar terdengar suara-suara di balik tembok kamar Nataly, Daniel melihat di sekitarnya dan tak sengaja melihat sepatu pria tepat di depan kakinya. Daniel hanya berdiri, pikiran nya menjadi kosong, ingin rasanya pergi memasuki kamar di depan nya itu, tetapi langkahnya terhenti tak berani jika apa yang dipikirkan benar terjadi di balik tembok itu. Dan alangkah terkejutnya dia ketika seorang laki-laki keluar dari kamar yang dia pun pernah memakainya. "ASTAGA! Teriak lelaki tersebut sangat kaget saat melihat Daniel berdiri di depan pintu apartemen, lelaki itu bertelanjang dada dan hanya memakai handuk dari pinggang ke bawah dengan keadaan seluruh badanya masih basah seperti baru saja keluar dari k
Daniel menjadi sosok yang setia setelah beberapa bulan lalu merasakan patah hati, hingga Tahun ke dua Yasmin berada di Kampus ini pun hubunganya dengan Yasmin semakin terasa lebih baik. "pagi sayang...lama-lama aku cemburu lihat kamu sama cowok itu selalu bersama setiap hari, kapan dong aku dikenalin sama dia biar gantian yang anter jemput kamu itu aku?" Daniel berpura-pura mengeluhkan Yasmin yang sering diantar jemput kakaknya yaitu Yusuf yang baru saja pergi mengendarai mobilnya dan meninggalkan tempat itu. Yasmin tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu kemudian dia pun menggodanya "Wah wah wah benarkah kamu cemburu? Ayolah kapan-kapan aku ajak kalian ketemu yah, biar saling kenal dan dekat, hari ini kamu tumben datang pagi-pagi emang ada kuliah pagi?" "Iya dong cemburu, kalau nggak cemburu tandanya nggak cinta dong? Oke kamu jadwalin aja harinya aku pasti siap kok ketemu dia dimanapun dan kap
Rasanya tidak cukup jika Daniel hanya memeluk tubuh kekasihnya ini, perlahan Daniel mengecup leher Yasmin dan Yasmin hanya diam, kemudian Daniel memandang wajah cantik Yasmin yang memerah, Daniel tersenyum, perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah kekasihnya itu, dengan lembut Daniel melumat bibir Yasmin, Yasmin pun tetap diam dan Daniel begitu senang, dengan diamnya Yasmin berarti hal ini diijinkan oleh kekasihnya itu. Lalu perlahan tubuh Yasmin Dia baringkan di sofa tersebut, Daniel ingin membuka kancing baju kekasihnya itu tetapi segera Yasmin tutupi dadanya dengan kedua tangannya. "jangan, please" pinta Yasmin. Daniel mengangguk, kemudian Dia mulai mencium bibir Yasmin lagi sambil menindih tubuh kekasihnya itu, dengan penuh nafsu Dia juga mulai menggerayangi tubuh