Share

Mendesak Danar

~Mendesak orang yang bersalah terkadang memang lebih sulit dari yang dibayangkan~

Gedubraak!

Pintu ruangan rumah sakit itu terbanting dengan keras. Seseorang yang tengah tidur terbangun dan langsung terduduk di dipan rumah sakit yang sedari tadi hanya ditidurinya.

Yoga masuk melangkahkan kakinya. Ia melihat seorang teman lama yang entah masih bisa disebut sebagai teman atau tidak. Danar. Ia melihat ke arah Yoga dengan tatapan sinis.

"Hmmm. Tempat lama datang. Hai kawan. Apa kabar?" Danar bertanya sambil menyunggingkan senyuman. Wajahnya sedikit lebam karena bukan karena luka yang kemarin belum sembuh. Namun, luka yang ditambahi oleh orang suruhan Papanya Delia. Mereka mendesak Danar memberitahu dimana orangtuanya membawa bayi Delia.

"Diam Danar. Aku ke sini bukan untukmu. Sungguh. Aku bahkan tidak peduli lagi apakah kau masih hidup atau sudah mati. Kau dan kedua orangtuamu sama saja. Sama-sama jago membuat huru-hara."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status