Share

32. Air Mata

Miona melangkah dengan gugup dan haru ke arah Prakas yang masih tersenyum padanya. Musik biola masih mengalun merdu. Saat Miona tepat berada di hadapan lelaki itu, Prakas menunjukkan seikat bunga mawar yang disembunyikan di belakang tubuhnya lalu diulurkannya pada Miona.

“Buat kamu,” ucap Prakas.

Miona meraih seikat bunga mawar itu dengan haru.

“Terima kasih,” jawab Miona menunduk malu. Baru kali ini ada seorang lelaki yang melalukan hal manis padanya. Terlebih lelaki yang melakukannya itu memang seorang pemuda yang dicintainya. Kedua bola mata Miona berkaca-kaca. Tak lama kemudian sebuah ciuman mendarat ke pipinya. Miona kaget. Prakas tersenyum padanya lalu menarik satu kursi di meja makan yang sudah disajikan dua gelas minuman dan makanan pembuka.

“Silakan duduk,” pinta Prakas dengan lembut.

Miona mengangguk lalu dia duduk. Prakas pun duduk sambil meraih gelas minuman dan mengangkatnya. Miona pun segera meraih gelas minu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status