Share

47. Amplop Putih

Maryam duduk dengan bimbang di sofa ruang keluarga. Lampu di ruangan itu tampak redup. Tangannya gemetar meraih handphone di atas meja. Sebuah kartu nama yang diberikan Prameswari masih tergeletak di sana. Dia masih ragu apakah harus menelepon seorang mucikari yang disebut Prameswari sebagai penyalur Miona menjual dirinya pada Prakas selama ini. Dia masih tak sanggup jika semua yang dikatakan Prameswari benar adanya. Tak lama kemudian, demi rasa penasarannya yang membuncah, akhirnya Maryam memencet nomor teleponnya.

“Halo,” ucap seseorang di sana.

Maryam gemetar mendengarnya. Dia bingung harus memulai pertanyaannya dari mana.

“Halo?” sapa seseorang sekali lagi di seberang sana.

“Iya, halo,” ucap Maryam kemudian.

“Ini siapa?” tanya seseorang di seberang sana.

“Saya… saya asisten seorang tuan muda. Dia meminta saya untuk menanyakan apakah Miona malam ini bisa dipesan?” tanya Maryam gugup. Hanya dengan cara itu dia bisa langsung ke intiny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status