Share

Bab 20. Mengatur Siasat

"Alvaro! Bangun! Jangan buat Mama cemas." Riana menepuk-nepuk pipi putranya yang masih belum sadar dari pingsannya.

Entah seburuk apa perlakuan Alka hingga membuat adiknya pingsan.

Bayu memijit keras di sela-sela jari kakinya hingga membuat Alvaro berjingkat, tersadar.

"Mama, Papa. Kok kalian ada di sini?"

Dengan kepalanya yang masih berdenyut, Alvaro mencoba untuk bangun.

"Ini bau apaan, ya?"

Hidungnya merasakan ada bau anyir darah, ia tidak sadar kalau hidungnya yang tengah mengeluarkan darah, namun telah mengering. Riana juga sudah membantu membersihkannya.

"Hidungmu mengeluarkan banyak darah tadi. Apa kau tidak mengingatnya?" tanya Riana. Wanita paruh baya itu menunjukkan kapas yang sudah dibuang ke lantai dipenuhi oleh banyak darah mengering.

Perlahan-lahan Alvaro mulai tersadar, sebelumnya Alka datang ke kamarnya, dan berdebat dengannya. Alka memukulnya dan pergi begitu saja.

"Ini kelakuan anak kalian. Dia memukulku, tak kusangka pukulannya lumayan keras, hingga membuat hidungk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status