Share

Bab 72. Jangan Sampai Khilaf

Sudah menjadi kebiasaan Alvaro. Setiap jam makan siang dia selalu datang membawa makanan buat Calista dan juga mertuanya.

"Ayang! Aku datang cintaku."

Begitulah seloroh pria muda yang sudah tidak lagi perjaka itu.

Ketiga perempuan yang sedang ngobrol di dalam toko itu saling bertatapan.

"Tuh, ayangmu udah dateng tuh. Sono cepat samperin. Kali aja minta nenen," seru Seina.

Calista langsung mendelik dan melemparkan bantal ke arah Seina.

"Sembarangan aja kalau ngomong! Malu tau nggak! Ada Papa sama Mama bilang gitu."

Calista berharap Mama dan juga Papanya tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Seina. Mereka memang sering bercanda, tapi Calista masih malu-malu jika sudah menyangkut tentang ranjang bersama suaminya.

"Yang! Di mana kamu?"

Alvaro tidak mendapati keberadaan Calista, karena Calista dan juga saudaranya tengah menggelar karpet di bawah dan tertutup oleh daratan almari.

"Iya bentar. Aku ada di sini jawab Calista langsung beranjak dari tempat duduknya dan bergegas untuk menemui
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status