Dita mulai bersikap tenang dan berhenti menangis. Fauzi langsung bertanya tentang apa yang telah terjadi. Dita merasa lebih tenang dan menceritakan semuanya.
"Dita, ada apa ini? Kenapa kamu menangis?" tanya Fauzi sambil merasa bingung. "Aku hamil." jawab Dita sambil merasa sedih. Fauzi merasa terkejut saat mendengar kabar kehamilan Dita. "Apa? Kamu hamil?" tanya Fauzi sambil merasa terkejut. "Benar, aku mengandung anak dari Zidan. Setelah kamu pergi, dia selalu meminta untuk kembali. Aku selalu menolak dan mengusir dia dari rumah ini. Tapi dia selalu datang untuk menemui aku. Sampai saat itu, dia datang dalam keadaan yang sangat mabuk. Dia memaksa aku untuk melakukan itu. Sekarang aku bingung dengan apa yang harus aku lakukan. Aku tidak ingin menikah dengan dia. Tapi aku tidak mungkin membiarkan anak ini lahir tanpa seorang ayah. Aku tidak akan bisa mengurus dia seorang diri." jawab Dita sambil merasa sedih.Fauzi merasa saAlif berjalan di taman dan melihat aku sedang duduk."Ternyata dia sudah kembali kemari." kata Alif sambil menarik napas.Alif pergi dari taman itu dan aku melihat dia. Aku langsung memanggil dia."Alif!" teriak aku.Alif berbalik badan dan aku langsung menghampiri dia."Kenapa kamu ingin pergi? Apa kamu mencoba untuk menghindari aku?" tanyaku sambil merasa kesal."Benar, aku tidak ingin hidupku terganggu. Aku ingin menghindar dari kamu." jawab Alif sambil merasa kesal."Baik, aku sudah mengerti. Aku tidak akan mengharapkan kamu lagi. Aku akan berusaha untuk bersikap seperti yang kamu inginkan. Aku akan menjauh dan mungkin akan mencintai pria lain." kataku sambil merasa kesal.Alif merasa terkejut saat mendengar perkataan aku."Apa aku memang tidak pernah berada di hati kamu? Apa kamu memang tidak pernah berasa di pikiran kamu? Apa aku tidak penting untuk kamu?" tanyaku sambil merasa kesal.&
"Apa? Fauzi tidak akan kembali secepatnya? Dia pasti memiliki urusan penting. Kenapa tidak memberitahu kepada kita?" tanya Alif sambil merasa kesal."Aku juga tidak tahu." jawab Roni sambil merasa kesal."Sudah, kita hanya bisa menunggu dia. Kita tidak bisa bertindak berdua. Dia paling penting dalam tugas kita." kata Alif sambil merasa bingung."Benar, Alif. Tidak biasanya Fauzi seperti ini. Ada apa dengan dia?" tanya Roni sambil merasa penasaran.Alif menepuk bahu Roni."Sudah, simpan pertanyaan itu saat kalian sudah bertemu. Kamu selalu ingin tahu urusan orang lain. Sebaiknya segera mencari pasangan. Kamu terlalu ingin mengetahui tentang Fauzi." kata Alif sambil tersenyum."Aku ingin tahu hanya karena kami teman. Aku tidak merasa bahwa aku membutuhkan pasangan. Wanita itu hanya membuat kita merasa repot saja. Aku tidak ingin terlibat dengan banyak drama. Aku sudah lelah hanya dengan dikejar oleh para mafia itu." kata
"Maafkan aku, Andre. Aku hanya bisa menjadi teman terbaik." kataku sambil memeluk Andre.Andre hanya diam dan merasa bingung. Aku langsung melepaskan pelukan itu."Aku bukan wanita terbaik. Kamu harus bahagia meski bukan aku wanita yang mencintai kamu. Kita masih bisa menjadi teman." kataku sambil tersenyum."Aku mengerti, Alea. Aku akan menjadi teman baik kamu. Aku akan mencoba menghapus perasaan cinta ini. Aku tidak akan memaksa kamu. Cinta itu butuh pengertian dan terkadang harus melakukan pengorbanan. Ternyata yang harus aku lakukan adalah berkorban untuk merelakan kamu." kata Andre sambil tersenyum.Andre langsung memeluk aku. Lalu, dia melepaskan pelukan itu."Hanya satu yang aku minta dari kamu, Alea." kata Andre sambil tersenyum."Apa itu?" tanyaku sambil merasa bingung."Bahagia meski tanpa aku. Lakukan semua yang bisa membuat kamu bahagia." kata Andre sambil tersenyum.Andre langsung perg
"Fauzi, kamu selalu membuat aku merasa gugup tapi anehnya aku nyaman. Apa maksud semua ini? Kenapa kamu memberi perhatian yang lebih untuk aku?" tanya Dita sambil merasa bingung.Dita memeluk Fauzi sampai mereka tertidur bersama. Saat pagi hari, Zidan datang untuk melihat keadaan Dita. Zidan melihat mereka tidur bersama. Zidan langsung pergi dengan perasaan yang sangat kesal."Fauzi sudah menjadi penghalang ungu kita hubungan kami berdua. Apa yang harus aku lakukan supaya bisa menyingkirkan dia?" tanya Zidan sambil merasa kesal.Aku langsung pergi ke kantor. Semua pegawai sudah berdiri dan menyambut kedatangan aku."Selamat pagi, ibu Alea!" kata seluruh pegawai kantor sambil tersenyum.Aku langsung masuk ke dalam kantor dan tidak menjawab sapaan mereka semua. Aku merasa lelah dan tidak bisa tidur karena memikirkan Alif. Dalam ruangan, aku mengerjakan banyak tugas. Andre datang dan menawarkan kontrak kerja sama.
"Kamu benar, ayo pergi!" kata mafia itu sambil merasa kesal.Saat mereka berjalan pergi, Roni berdiri dan tidak sengaja menginjak kaleng. Kaleng berbunyi dan mafia itu berbalik badan. Mafia itu melihat mereka berusaha dan langsung mengejarnya."Bodoh kamu, Roni!" kata Alif sambil merasa kesal."Maaf, ayo lari!" kata Roni sambil merasa takut.Mereka lari dengan sangat cepat mafia itu tidak berhenti mengejar mereka. Mereka terus berlari ke arah pasar yang sangat ramai."Sebaiknya kita bersembunyi di pasar ini." Kata Alif."Benar, pasar ini sangat ramai. Mereka akan sulit untuk mencari kita. Kita memang beruntung, Alif." kata Roni sambil tersenyum."Beruntung apa maksud kamu? Kita ini hampir terkena masalah besar." kata Alif sambil menarik napas."Sudah, jangan marah!" kata Roni.Roni langsung menyelinap dan membantu penjual pasar. Alif membantu mengangkat barang dari mobil. M
Aku merasa lapar dan memesan makanan. Saat menunggu, aku menghubungi Dita. Ternyata dia sudah kembali ke rumah. "Syukurlah, jika dia sudah pulang. Aku sangat membutuhkan dia di kantor. Aku merasa sangat lelah tanpa kehadiran Dita. Biasanya Dita menangani semua pekerjaan yang menumpuk." kataku sambil merasa lelah. Seseorang mengetuk pintu rumah dan aku pergi untuk membuka pintu. Ternyata pengirim makanan sudah sampai dengan cepat. "Akhirnya aku bisa makan sekarang." kataku sambil tersenyum. Aku memakan semua makanan dan pergi ke kamar mandi. Aku langsung mencuci muka dan pergi tidur. "Bagaimana dengan keadaan Alif? Apa dia dalam keadaan yang baik? Kenapa dia tidak menemui aku? Apa dia sungguh tidak ingin bertemu dengan aku lagi?" tanyaku sambil merasa sedih. Aku langsung menyadari itu dan merasa kesal. "Ada apa dengan aku ini? Alea, berhenti memikirkan dia. Aku tidak peduli jika dia datang ata
"Bagaimana jika malam ini kita makan malam bersama? Apa kamu tidak ingat tentang hari ini?" tanya Andre sambil tersenyum."Hari ini?" tanyaku sambil merasa bingung."Benar. Apa kamu sudah lupa?" tanya Andre sambil merasa kecewa.Aku mulai mengingat dan ternyata hari ini adalah hari ulang tahun Andre."Benar, aku baru ingat. Maaf, Andre. Selamat.." kataku sambil terhenti.Andre menutup mulut aku dengan jari tangan dia."Katakan itu pada saat makan malam nanti. Apa kamu mengerti?" tanya Andre sambil tersenyum."Baik, aku akan makan malam dengan kamu." jawabku.Andre langsung pergi dari kantor. Aku bingung dengan hadiah untuk Andre."Apa yang harus aku berikan? Semua barang pasti sudah dimiliki oleh Andre. Apa aku harus bertanya pendapat Dita? Nanti aku harus bertanya." kataku sambil merasa bingung.Saat makan siang, aku menghampiri Dita."Dita!" kataku sambil tersenyum.&n
"Begitu, apa anda ingin memberikan ini kepada kekasih anda?" tanya pegawai itu sambil tersenyum."Bukan tapi dia teman terbaik saya. Saya ingin sesuatu yang membuat dia merasakan bahagia." Jawabku."Sepertinya anda memiliki selera topi terbaik. Ini topi terbaik yang kamu miliki." kata pegawai itu.Aku melihat bahwa topi ini emang cocok untuk Andre."Baik, saya ambil topi ini. Berapa harganya?" tanyaku sambil tersenyum."Topi ini 10 juta." Jawab pegawai itu."Begitu, apa bisa memakai kartu?" tanyaku sambil merasa bingung."Tentu saja, ibu. Ikut saya!" kata pegawai itu.Aku kembali dan ternyata Alif berada di belakang aku."Kenapa kamu mengikuti aku?" tanyaku sambil merasa kesal."Topi itu untuk siapa?" tanya Alif sambil merasa kesal."Kenapa? Apa kamu sangat ingin tahu tentang urusan aku?" tanyaku sambil merasa kesal."Tidak juga. Aku hanya merasa sedikit penasaran.