Share

SERATUS ENAM PULUH SATU

“Aku ingin bertemu mama,” pinta Amanda di sela tangisnya.

“Kamu baru keluar rumah sakit, sayang, sebaiknya istirahat dulu,” ucap Arvan menolak ide istrinya.

“Aku harus menemui mama, mas,” ucap Amanda bersikeras.

“Aku akan menelpon rumah sakit memastikan kalau mama baik-baik saja,” ucap Arvan berusaha menenangkan.

Amanda tidak dapat berhenti menangis. Dia membayangkan seseorang yang mungkin saja akan membahayakan nyawa mamanya. Dia tidak ingin sesuatu hal buruk terjadi pada mamanya. Amanda tidak dapat berpikir jernih mengenai siapa yang mungkin mengirimkan paket itu, yang ada di kepalanya saat ini kenyataan bahwa nyawa mamanya sedang terancam. hal itu airmatanya semakin mengalir deras.

Arvan mengambil ponselnya, memilih menjauh dari Amanda sebentar sambil berusaha menghubungi pihak rumah sakit jiwa tempat Rosa dirawat. Arvan berbincang sebentar sambil sesekali memperhatikan Amanda yang masih sesenggukan karena paket sialan itu.

“Mama baik-baik saja, sayang, aku baru saja mendapat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status