Share

TIGA PULUH SEMBILAN

Arvan sedang mengendarai mobilnya membelah jalanan kota Jakarta yang tengah macet. Jalanan sedikit macet dan cuaca cukup terik. Matahari yang bersinar tepat di ubun-ubun kepala menandakan waktu sudah hampir tiba jam makan siang. Arvan mengendarai mobilnya dalam diam dan Amanda juga duduk terdiam di kursi sebelah.

“Melihat kamu tiba-tiba menghampiriku dan berubah pikiran membuatku penasaran," ucap Arvan tetap memperhatikan jalan.

Amanda tidak merespon. Dia sedang berpikir kemana Arvan akan membawanya. Apa mereka akan ke tempat sebelumnya atau bahkan lebih parah lagi.

"Aku baru tahu kalau kamu begitu menyukai uang," lanjut Arvan sambil sesekali menatap Amanda, dia harus tetap fokus dengan jalanan yang sedang macet.

"Semua wanita menyukai uang, Arvan," jawab Amanda asal.

Arvan terlihat mengeraskan rahangnya.

"Setidaknya kamu bisa menceritakan pada tunanganmu ini, nilai yang kamu minta bukan sesuatu yang sedikit," ucap Arvan dengan senyum tertahan. Tidak menyangka akan mendapat jawab
_arsanna_

penasaran...? penasaran..? ikuti terus cerita ini,, jangan lupa tinggalkan komentar dan vote novel ini,,, Vote dan Komentar dari kalian akan sangat berpengaruh bagi novel ini.. Terima kasih Salam Penuh Cinta, ❤️❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status