Share

bab 21

Semenjak perdebatan Inez bersama kedua orang tuanya tidak pernah bertegur sapa, bahkan mereka seperti orang asing. Pak Edi yang masih amat marah sering kali menghindar setiap melihat Inez begitu juga dengan Nilam.

“Ayah malu Bu,” ucap Pak Edi. Dia sudah tidak tahan mendengar hinaan dari orang-orang mengenai kehamilan Inez.

“Sabar ayah,” jawab Nilam.

“Ayah harus sabar bagaimana lagi? Bahkan sekarang rasanya ayah tidak punya muka,” sahut Pak Edi.

Nilam memahami perasaan suaminya, apalagi yang menimpa Inez adalah aib bagi keluarganya. Tetapi dia juga bingung harus bagaimana karena sampai detik ini tidak pernah sekalipun Inez mengatakan siapa ayah dari anaknya.

“Lalu kita harus bagaimana ayah?” tanya Nilam.

“Ayah tidak tahu Bu, anak itu benar-benar telah mencoreng nama baik kita,” jawab Pak Edi.

“Semua sudah terjadi ayah, kita bisa apa?” sahut Nilam.

Pak Edi terdiam. Dirinya terus memikirkan omongan para tetangga bahkan saat di ladang kebanyakan orang hanya memandang sinis sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status