Di pagi ini, Donny dan Tiara memasuki ruang rapat bersamaan, dan terlihat pada absensi yang terlihat di meja pimpinan, seluruh peserta hadir. Dan sebelum rapat itu di mulai, Donny memperkenalkan Tiara di ruang rapat tersebut, walaupun selama ini mereka sudah mengenal Tiara sebagai putri dari pemilik saham dari perusahaan tersebut, tetapi dengan kehadirannya di kantor selama dua hari ini, jelas akan menghembuskan isu yang akan berkembang pada intern kantor. Oleh karena itu, Donny selaku pimpinan langsung memperkenalkan Tiara dengan statusnya di dalam struktur perusahaan.
“Selamat pagi ibu dan bapak, terima kasih atas kehadirannya.” “selain beberapa agenda yang akan kita bahas bersama, disini saya ingin memperkenalkan ibu Tiara selaku wakil pimpinan dari perusahaan.” “Dan untuk segala keputusan dapat terlebih dahulu melalui ibu Tiara.” Jadi setelah ibu Tiara menyatakan oke, maka saya tinggal menyetujuinya,” ucap Donny sebelum memulai rapat koordinasi pada seluruh divisi.Lalu, TTerima kasih pembaca yang baik hati ❤❤❤❤❤dan budiman💕💕💕💕💕 Terus tunggu kelanjutan dari CT💞 yaa Makasih untuk koinnya $🤩 Makasih untuk vote nya😍 Mohon bantu untuk like bintang limanya💫💫💫💫💫 Selamat menikmati bacaan ini 🙏🙏🙏🙏🙏
Setelah percintaan yang telah diraihnya bersama pak Alex dari malam hingga dini hari, hampir membuat Tara terlambat bangun pagi. Untung saja mamanya menghubungi dirinya jadi ia bisa segera ke kamar mandi. Ia hanya mandi secepatnya, yang terpenting bagi Tara, tubuhnya sudah merasa bersih dan segar. Setelah itu ia memakai pakaian kerja tanpa menghias wajahnya, ia meninggalkan pak Alex yang masih tertidur pulas dan tanpa busana dengan menyelimutinya. Tara merapikan semua pakaian kotornya, membawanya dan langsung pergi ke kantor dengan menghubungi layanan taxi Online.Tak lama kemudian taxi itu membawanya melesat ke kantor. Di dalam taxi Tara merias wajahnya, selintas sopir taxi melirik aksi Tara yang sedang melukis alisnya dan menghias wajahnya dari kaca tengah mobil itu. Karena merasa tidak nyaman dengan rambutnya yang belum di cuci, untuk pertama kalinya ia mengepang rambutnya. Terlihat wajah Tara lebih cantik dengan berdandan seperti anak sekolah lanjutan atas. Ia ter
Sejak kemarin, selepas Tiara pulang kantor sampai pagi ini ketika ia terbangun, tidak sekali pun ia keluar dari kamarnya. Melihat tubuhnya yang tanpa busana, teringat ia bagaimana perjuangan Donny memuaskan batinnya. Terlihat Donny yang masih terlelap disisinya. Seorang lelaki tampan dengan kulit yang bersih. Tiara memang mengagumi ketampanan, kepintaran dari Donny, tetapi ada sisi lain yang ia tidak suka pada dirinya. Tiara melihat jam di dinding kamarnya, terlihat baru pukul lima pagi, lalu ia beranjak dari tempat tidurnya ke kamar mandi untuk buang air kecil, setelah itu Tiara mengambil baju tidurnya.Tubuhnya terasa dingin ketika ia baru keluar dari kamar mandi. Tiara lalu kembali ke tempat tidurnya, dan menarik selimut tebalnya karena rasa dingin yang dirasanya. Walaupun rasa kantuk belum dirasa olehnya, ia tetap mencoba untuk memejamkan matanya, dengan membelakangi tubuh Donny yang terlihat masih tanpa busana. Sesaat kemudian, Donny memeluk tubuhnya dari belakang, kemudian
Tiara pulang ke rumah dengan perasaan bahagia, karena selain ia sudah bisa mengerti alur dari perusahaan milik keluarganya, hal ini juga akan mempercepat ia mendepak Donny dalam kehidupannya. Hari ini rencananya, orang suruhan papanya akan berupaya mencari orang yang pertama kali menerima putrinya, dua puluh tiga tahun yang lalu. Memang ia menyesali semua tindakannya, tetapi ia berjanji akan membayar semua kesalahan pada masa lampaunya dengan harga yang pantas.Tiara lalu menghubungi papanya lagi ketika di rumah, karena ia tidak sabar untuk mendengarkan kabar baik dari papanya.“Papa bisa ke rumah hari ini, Tiara mau berdiskusi mengenai perusahaan dan pencarian itu,” ujar Tiara pada sambungan ponselnya.“Baiklah Tiara, papa sekarang ke sana tetapi mama tidak bisa ikut, karena kurang enak badan,” jawab papanya lalu menutup sambungan teleponnya.Tiara saat ini sedang berada di ruang keluarga sambil menikmati secangkir kopi hitam dengan beberapa camilan, lalu ia membuat ren
Tara yang mengetahui kalau pak Alex menyayanginya berusaha untuk bisa menerima segala keburukan dari pak Alex. Bagi Tara, bisa saja rasa emosi dan kemarahan dari pak Alex karena rasa kesepiannya selama ini dan rasa bersalahnya. Oleh karena itu, ingin rasanya Tara mengajak pak Alex ke dokter psikiater. Hanya saja saat ini bukanlah waktu yang tepat. Mengingat sikap temperamen dan cepat dari dirinya yang cepat tersinggung membuat Tara menunggu waktu yang tepat.Tara saat ini sedang merapikan tempat tidur dan beberapa pakaian yang dibuang ke lantai oleh pak Alex ketika sedang marah. Sedangkan pak Alex saat ini hanya melihat kegiatan yang dilakukan Tara dengan tersenyum ke arahnya. Pak Alex merasakan ketenangan dan perasaan lega dihatinya, karena ia bisa mengungkapkan hal yang seharusnya telah lama ia ungkapkan. Pada saat Tara masih merapikan kamar pak Alex, mamanya menghubungi dirinya.“Ya Ma, hari ini Tara pulang koq ma, teman Tara sudah lebih baik, Ya Maa sampai ketemu nanti” ja
Pagi sekali Tiara telah berdandan rapi dengan baju kantor yang sangat elegan, baju dengan dalaman berwarna putih berkerah melebar, blazer berwarna ungu muda dengan bagian siku berwarna ungu tua selaras dengan celana panjang yang ia gunakan berwarna ungu tua. Tiara juga memakai sepasang anting berlian dan dua cincin berlian yang tengger di jari telunjuk bagian yang kanan dan jari manis untuk bagian yang kiri.Biasanya Rambut Tiara selalu tergerai, tetapi pada hari ini dirinya menyanggul rambutnya dengan memberi hiasan satu helai bunga anggrek bulan berwarna ungu pekat.. Melihat penampilan Tiara hari ini membuat Donny terpesona dengan kecantikan dan kemewahan yang terpancar dari anting dan cincin berliannya.Di meja makan Tiara berkata pada Donny, kalau hari ini akan ada agenda perkenalan dari cabang pembantu kepada jajaran komisaris. Dan acara itu akan di adakan sore hari, oleh karena itu Tiara mengingatkan hal itu pada Donny. Dan untuk agenda rapat dengan seluruh kepala cabang
Hari ini mereka berdua pergi ke tempat nongkrong anak muda. Terlihat mereka jalan ke tempat itu dengan bergandengan tangan, Tara yang kala itu menggunakan celana kulot dengan atasan kaos tanpa lengan dengan leher yang tertutup, membuat penampilannya terlihat modis di pandu dengan sepatu santai tanpa hak.Sedangkan pak Alex yang waktu di pertemuan tadi, menggunakan setelah jas dengan dalaman baju motif garis dengan lengan panjang, celana jins dan sepatu pantofel, telah melepas setelan jas yang dipakai, di dalam mobilnya. Dia telah menggulung lengan kemeja yang dia gunakan tadi, sampai batas sikunya.Mereka terlihat seperti dua sejoli yang sedang di mabuk cinta. Saat ini mereka duduk di sudut dengan meja yang bisa digunakan oleh dua orang saja. Setelah sampai disana mereka memesan cofee coklat dan tiga potong cake dan semuanya serba coklat. Dan memang mereka sangat menyukai coklat dan itu, membuat mereka kompak ketika memilih makanan.Tangan Alex menggenggam kedua tanga
Sesampai Dirumah Tiara langsung masuk ke kamarnya, dan dia memanggil asisten rumah tangganya.“Mbok...mbok..., ke kamar saya,” teriak Tiara di dalam kamarnya.Tergopoh-gopoh asisten rumah tangganya ke kamar Tiara.“Iyaa Non Tiara,” jawab asisten rumah tangganya.Ia adalah asisten rumah tangga yang paling senior. Ia telah lama bekerja pada keluarga Tiara, sejak Tiara remaja. Lalu pada saat Tiara menikah, ia diminta oleh kedua orang tua Tiara untuk mengurusi segala keperluan Tiara. Ia bernama Ijah, berusia lima puluh lima tahun.“Mbok, ambilkan dua koper besar yang biasa di pakai oleh pak Donny, dan panggil satu orang lainnya untuk ke kamar saya,” perintah Tiara kepada asisten rumah tangganya Ijah.Lalu asisten yang bernama Ijah ini pun berlalu dari hadapan Tiara, dan tak berapa lama kemudian satu orang asisten rumah tangga yang lebih muda dari mbok Ijah datang, ia berusia tiga puluh lima tahun. Seorang janda dengan anak satu bernama sari.“Sari, itu kamu keluarka
Setiap pagi Tara selalu di jemput oleh pak Alex ketika akan ke kantor, dan ini telah berjalan hampir satu bulan lamanya. Dan selama itu juga pak Alex selalu sarapan gratis di rumah Tara. Melihat penerimaan dari mamanya Tara pada dirinya, membuat pak Alex merasa punya keluarga lagi.Seperti pagi ini, mamanya Tara membuat telur gulung dengan isian kornet daging sapi dan cah kangkung, dan pak Alex yang sudah menjadi langganan sarapan sampai minta izin untuk menambah sarapannya.“Maaf Bu, boleh saya tambah lagi?” tanya pak Alex ketika mereka menikmati sarapan pagi.“Iya silakan tambah lagi, ibu masak memang untuk di makan,” jawab mamanya Tara dengan tersenyum.“Hmmmm ini sarapan apa makan siang ya?” kelakar Tara sambil melirik ke arah pak Alex.Mendengar kelakar dari Tara dengan mimik wajahnya yang terlihat lucu, membuat mama dan pak Alex tertawa. Dalam hati pak Alex berkata, Sungguh kebahagiaan yang tidak bisa dibeli oleh sejumlah uang. Bisa tertawa lepas seperti saat in