Share

Pria Tengil yang Menghilang

Calista masuk ke dalam kelas keesokan harinya dengan keadaan yang lebih segar. Dia sudah sarapan dan perutnya sudah tidak terlalu mual lagi. Hanya satu kekhawatirannya, yaitu kalau perutnya semakin membesar.

Baru masuk ke dalam kelas, dia sudah merasakan suatu kejanggalan. Beberapa teman di kelas tiba-tiba berhenti mengobrol dan menatap dirinya dengan aneh. Calista tetap berjalan dengan tenang dan duduk di bangku.

“Hahh ... masa sih? Dasar perempuan nggak bener!”

“Wajahnya aja yang alim!”

Calista mendengar bisik-bisik beberapa perempuan yang duduk di belakang, lalu menatap Arabel dengan penuh tanda tanya.

“Mereka lagi ngomongin siapa?”

“Nggak usah dipikirkan, Calista. Biarin aja mereka ngomong sesuka-nya,” ucap Arabel sambil menghibur sahabatnya itu.

“Mereka ngomongin aku? Siapa yang bocorin ceritanya?” bisik Arabel dengan wajah panik. “Aku belum siap jadi bahan ledekan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status