Share

18. Yasmin Murka

Putra hanya tertawa saat Sean mengatainya gila. Tapi jika Putra gila, maka Sean lebih gila dan sedikit bodoh. Itu kenyataan yang sebenarnya.

“Janga munafik, Lo! Body Yasmin oke juga kan? Ngaku aja deh.”

“Oke dari sebelah mananya? Atas rata, belakang tepos, tapi bagian itunya …” Sean langsung mengatupkan bibirnya rapat. Hampir saja ia mengatakan ciri-ciri tubuh Yasmin pada sahabatnya.

‘Tidak, tidak! Putra tidak boleh tahu kalau bagian itu bersih dan menggoda,’ Sean membatin.

“Bener dugaan gue, Lo pasti udah liat dalamnya kan? Ngaku!”

“Jangan sok tahu.” Sean langsung membuang tatapannya.

Sean mulai bosan membahas masalah yang sama. Bukan bosan, lebih tepatnya dia takut akan semakin menginginkannya. Sejujurnya, sejak pertama kali melihat tubuh Yasmin malam itu, sesuatu dalam dirinya berontak, namun Sean masih bisa menahan diri dengan baik.

“Sudah, jangan bahas lagi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status