"Kenapa, kak? Apa ada yang salah?"
"Beraninya kamu menyindirku?"
"Kalau anda merasa tersindir, itu lebih bagus bukan?"
"Sialan. Jadi cewek belagu banget. Pasti kamu yang menipu Izzu, agar Izzu menikahimu. Ayo, ngaku, dasar cewek murahan?"
"Lebih murahan dari pada mengaku sok suci, bukan?"
"Yeah, itu benar. Tapi tidak dengan hamil diluar nikah." Celetuk seorang perempuan seksi dengan wajah angkuh.
Syilla sempat dibuat terkejut ketika melihat wajah tak asing wanita yang baru saja menyeletuk kasar.
"Kenapa? Kamu terkejut ketika melihat saya?"
"Kak Inka-"
"Lebih tepatnya sepupu Darren, Marinka Cyzarine. Saya kesini hanya memberi selamat atas kegagalanmu menjadi seorang Ibu dari benih Darren." Tawa wanita itu seketika membelundak sehingga membuat pengunjung Mall menoleh dan berbisik-bisik karena merasa kasian pada Syilla yang diserbu dua wanita berpakaian gramor.
"Wow.. ternyata kamu sudah pern
Senja adalah bagian waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap di bumi sesudah matahari terbenam dan tenggelam. Banyak yang menyukai waktu ini karena di waktu senja kita bisa menikmati pemandangan langit yang dihiasi warna orange atau jingga yang menenangkan. Senja juga bisa menjadi waktu panorama yang paling istimewa, banyak anak manusia menjadikan senja teman kesendirian mereka. Bagi sebagian orang, senja kadang memberikan makna tersendiri. Kehadirannya yang sesaat namun selalu di nanti membuat kita mengerti bahwa yang indah terkadang cuma datang sesaat saja. Sinarnya yang redup cenderung gelap mengajarkan kita bahwa yang indah tak selalu tentang keterangan yang menyilaukan. Syilla dan Ezha baru saja kembali dari acara belanja di Supermaket pusat kota, Syilla keluar dari mobil Alpard Lexus LM white membiarkan Ezha berceloteh sendiri karena tadi sudah memborong susu Ibu hamil, yang ketahuan Syilla beberapa menit lalu karena melihat salah satu pe
'Tetapi, Aku bersumpah akan membunuhmu jika kamu sudah berani mengambil Darrell dengan cara seperti ini, jika kamu memang berniat memisahkan ku dengan Darrell lagi. Tapi, kenapa kamu menghilang tanpa jejak dan datang membuat kerusuhan, Kak? Kamu bisa menemuiku untuk mengambil Darrell tapi tidak dengan cara seperti ini, sama sekali ini bukan sifatmu.' Masih dalam kebimbangan, Syilla mencoba berpikir keras sebelum bertindak. Bagaimana pun juga Syilla masih khawatir dengan keadaan putra kesayangannya itu. Percaya atau tidak? Syilla tidak bisa direcoh dengan mudah oleh para musuh Darren, tapi secara bersamaan otak dan hatinya bertolak belakang. Syilla beranjak dari duduknya dengan tatapan sulit diartikan, yang jelas tatapan itu menandakan tatapan kecewa dan amarah, jejak air mata di pipinya ia usap kasar, manik hitam itu menyala menandakan sosok Queen Frederich sedang berusaha keluar dari tubuhnya. "Syilla, kamu mau kemana--" "Jaga Bunda, a
"Bunda, sudahlah. Ezha yakin Izzu pasti akan bawa Bilal pulang dalam keadaan baik-baik saja, yang perlu kita lakukan saat ini adalah terus berdoa dan menunggu Syilla sampai sadar." "Ini semua salah Bunda, Bunda tidak bisa menjaga Bilal dengan baik. Andai tadi Bunda tidak melarang kalian berdua membawa Bilal, pasti Bilal baik-baik saja sekarang." Guman wanita paruh baya itu dalam keadaan gemetaran, bagaimana pun Bunda Vanya baru menyaksikan jadi diri Izzuddin, walaupun selama 21 tahun membesarkannya Bunda Vanya hanya menganggap anak laki-lakinya itu adalah sosok lembut bukan seperti ramalan aneh itu. "Tenanglah, Bun. Kita hanya bisa berdoa saja disini." "Innalillahi, ya Allah.. ada apa ini?" seru Ayah Jem tiba-tiba karena terkejut ada mayat para bodyguard dikamar anak laki-lakinya dan sang menantu. "Bunda... Kak Ezha, hiks... om itu kenapa? Kenapa mereka tiduran dilantai seperti itu?" tanya Queen ketakutan sambil menunjuk para penjaga Ma
"Bagaimana?" Seru seorang lelaki berparas tampan bak malaikat dengan wajah tenang bak air laut mematikan. "Posisi Tuan kecil berada di Markas Mara Salvatrucha, lebih tepatnya di Markas bajingan kecil itu, Bos." Jawab pemuda berwajah khas Amerika itu tegas, tanpa mengalihkan pandangannya pada layar laptop dengan jemarinya bergerak aktif diatas keyboard. 'Baiklah mari kita bermain, Mr. Lucky Salvatore Luciano.' Desis lelaki dua puluh satu tahun itu yang biasa disebut sang agung King Frederich. Tak sulit baginya menemukan keberadaan putra kecilnya, yang kini diculik kelompok mafia kecil yang sengaja mengantarkan nyawa pada King Frederich sang penguasa dunia. Sebenarnya ini bukan perkara sulit untuknya, namun Darren lebih memilih mengulur waktu untuk menangkap musuh kecilnya itu. Karena posisi Lucky dan Darrell yang merupakan korban penculikkan begitu berbeda, metode ini sering disebut taktik pisah selain si penculik b
Sibuk memikirkan kondisi sang putra dibawah kuasa Mara Salvatrucha, tiba-tiba ponsel pintarnya berbunyi dengan malas ia menekan tombol on pada benda kecil ditelinga kanannya, yang biasa disebut hands free bluetooth gold. "Darren, malam ini Xiao fu akan datang ke paviliunmu, dia sudah berada di lapangan helikopter khusus di Mansion milikmu untuk melakukan penerbangan ke Indonesia." Seketika lelaki itu terdiam ketika mendengar suara Ayah kandungnya diseberang sana, pria paruh baya itu mengatakan jika Arsyilla bersiap akan ke Indonesia malam ini. Itu berarti Arsyilla mengira dirinya yang sudah mengambil Darrell dengan cara kotor, Darren menghela napas pelan ketika menangkap pemikiran pendek Arsyilla tentang dirinya. Perempuan itu tidak akan berhenti menyalahkannya atas hilangnya putra kecilnya sampai Darrell ketemu, sungguh sulit menjalani hidup dengan dua keperibadiaan ganda dengan satu wanita keras kepala. "Hm.." Sudah biasa Arsyilla datang ke
"Apa? Kamu ingin aku berhenti, sementara cucumu menghilang." Baba Kun hanya mengangguk lemah kemudian berusaha mengusap puncak kepala Syilla, tetapi Syilla melengos kemudian menatap Ayah Jem dan Bunda Vanya bergantian lalu menatap Dr. Matthew dan Ezha dengan tatapan kecewa. "Dimana putraku? Katakan jika kalian membenci semua kenyataan ini, tapi tidak dengan membenci anakku, dia tidak bersalah. Aku lah yang bersalah disini, dan sekarang-- dimana anakku? Dimana anakku, Tuan? Tunjukkan dimana anakku.." Teriak Syilla mengema sambil memegang lengan Ayah Jem dengan tatapan kesakitan. "Selama ini aku membiarkan kalian dekat dengan Darrell, karena aku ingin anakku merasakan kasih sayang kalian seperti yang kalian berikan padaku. Tapi-" "Xiao fu-- tenangkan dirimu, nak. Berdoalah semoga Darrell baik-baik saja, Baba yakin Darrell adalah anak yang cerdik."" "Apa anda bilang? Baik-baik saja? Cerdik? Apakah kamu mengatakan jika putraku sudah tumbuh dewasa,
Perbedaan zona waktu antara Moscow dengan Los Angeles membuat siapapun akan berpikiran aneh, baiklah inilah perbedaan yang mencolok itu. Jika di Moscow sudah menjelang petang, bahkan bisa dikatakan malam hari sementara di Los Angeles masih pukul setengah sembilan pagi, perbedaan waktu cukup jauh karena perputaran waktu di Moscow lebih cepat dibanding Carnifornia. Kini Darren dan Leon tengah menjejakkan kaki jenjangnya ditanah Negeri Paman Sam, Amerika serikat. Dimana sebagaian dari kekuasaannya berada disana, tak lupa topeng berlapis perak menutupi wajah tampannya, sementara Leon memakai topeng berlapis emas berdiri sebagai pemimpin jalan Tuannya. Tak hanya itu, konsep penukaran status Bos dan anak buah ini sudah berlaku semenjak berdirinya kelompok gangster terdahulu. Seperti beberapa tahun lalu, Darren enggan menunjukkan dirinya sebagai King Frederich yang sebenarnya, alhasil Leon lah yang harus berjalan menemui para partnernya. Leon melirik Bosnya sejenak untuk me
"Mr. Luciano saat ini tidak berada di kandangnya, tetapi dia bersembunyi untuk menyelamatkan nyawanya sendiri." Suara ledakan begitu nyaring menggelegar seluruh Markas Los Zetaz, ketiga ketua kelompok gangstere itu menatap lelaki bertopeng emas di depannya tak percaya, berbeda dengan Mr. Watanake yang hanya tetap tenang seolah semua ini adalah sambutan hangat dari saudara bestie nya. Sementara yang ditatap malah melirik lelaki bertopeng perak yang samar-samar menyeringai licik di sampingnya. 'Sejak kapan si Bos menyiapkan semua ini tanpa ku ketahui, astaga mungkin si curut Tiger itu yang menyiapkannya. Kenapa aku sekarang jadi bodoh sekali, astaga!!' Leon masih melirik pria beranak satu di sampingnya itu dengan tatapan aneh, bagaimapun juga selama beberapa hari ini ia sibuk dengan pekerjaannya dan membiarkan Bos licinnnya itu menjalani kehidupan keluarga kecilnya yang baru dimulai. "King, apa yang kau lakukan?" hardik Louwis deng