Share

Peran Baru

Kunjungan ke panti asuhan membuat Adinda menyadari satu hal penting. Sekarang dia tahu apa tujuan Ardiaz membawanya ke sana. Setelah keluar dari panti, ekspresi wajah Adinda berubah menjadi murung. Dia benar-benar tertampar dengan pelajaran yang dia dapatkan.

“Kenapa, Din?” tanya Ardiaz saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil. Dia memperhatikan Adinda yang terlihat bersedih.

“Aku merasa tidak nyaman. Bagaimana bisa aku berkomentar buruk tentang ibunya Faraz sementara aku juga melakukan hal yang tidak jauh berbeda dari perempuan itu. Seperti dirinya, aku juga tidak menerima kehadiran anak ini dengan baik,” ungkap Adinda.

Adinda sadar terlalu banyak keluh yang sudah dia utarakan atas kehamilan yang tak diharapkan. Perlahan dia mengusap perutnya yang masih rata. Dia mulai berpikir bagaimana perasaan sang bayi jika tahu bahwa kehadirannya tidak diinginkan.

“Bukankah hubungan ibu dan anak sangat terikat? Katanya janin dalam kandungan bisa merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya. Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status