"Kenapa mencelakai Dylan? Dylan yang merekomendasikanmu untuk menjadi sekretarisku. Bukankah seharusnya kamu berterima kasih kepada Dylan?" Shawn sengaja menanyakan masalah Dylan meski telah mengetahui kebusukan Yura.Shawn ingin tahu apakah Dylan mengetahui rahasia Yura sampai Yura tega ingin menghabisinya."Aku menyukai perhiasan yang kamu belikan untuk Yvonne. Aku membayangkan kamu memberikan perhiasan itu untukku. Dylan memergokiku saat mencoba perhiasannya. Dylan mulai mencurigaiku, aku takut ketahuan, makanya aku menyingkirkannya."Yura terdiam selama beberapa saat, lalu lanjut berkata, "Benar, Dylan sudah membantuku, aku sangat bersyukur. Tapi sekarang dia menjadi batu sandunganku, aku harus menutup mulutnya. Daripada membawa masalah, aku terpaksa menyingkirkannya. Siapa sangka umurnya panjang, dia malah selamat dari kecelakaan.""Kalau kamu tidak ingin Dylan membocorkan rahasiamu, kenapa sekarang kamu malah menceritakan semuanya padaku? Apa yang membuatmu yakin kalau aku akan m
Walaupun Yvonne tidak marah, Shawn sama sekali tidak merasa lega.Yvonne tidak salah paham, dia justru memercayai Shawn. Shawn semakin bertekad untuk menghabisi Yura.Meskipun kejam, Shawn tidak pernah tega menghabisi nyawa seseorang. Ini adalah pertama kalinya Shawn ingin membunuh seseorang tanpa memedulikan akibatnya."Aku akan berusaha mencari cara untuk menyelamatkan anak kita," bisik Yvonne di ujung telepon."Em," jawab Shawn. Mereka memahami pikiran satu sama lain meski tidak banyak bicara....Yvonne menatap ke luar jendela, dia perlahan-lahan meletakkan tangannya ke atas paha.Mobil melaju dengan stabil di tengah jalan, tetapi hati Yvonne terasa gelisah.Yvonne merasakan sekumpulan ombak yang bergejolak di dalam hatinya.Sesampainya di lokasi, Yvonne berusaha tegas dan menenangkan diri untuk menghadapi masalah yang ada di depan mata.Sekarang Yvonne dan Shawn harus bekerja sama untuk menuntaskan semua masalah ini. Shawn mengurus Yura, sedangkan Yvonne menyelidiki virus yang dit
Pak Tera selaku wakil direktur telah dihukum atas perbuatannya tempo hari. Data yang dipublikasikan Pak Tera telah menyeret Yvonne ke dalam masalah besar.Simon datang menemui Direktur Pusat Penelitian Prato untuk membahas data yang telah didapatkan Yvonne dengan susah payah. Simon berharap Pusat Penelitian Prato dapat memanfaatkan data-data tersebut untuk mengembangkan penelitian jantung demi kepentingan masyarakat dalam negeri.Direktur Pusat Penelitian Prato menyetujui pendapat Simon. Di saat bersamaan, Direktur juga merasa bersalah karena terlalu memercayai Pak Tera. Kecerobohannya memberikan dampak yang cukup buruk.Setelah berdiskusi, Pak Tio selaku direktur Pusat Penelitian Prato mengantar Simon ke lobi. Tidak disangka, Yvonne yang beruntung pun berpapasan dengan Simon.Simon mengetahui kondisi kesehatan Yvonne, dia buru-buru menghampirinya dan bertanya, "Kenapa kamu ada di sini? Harusnya kamu beristirahat di rumah."Yvonne menghela napas tak berdaya. "Aku ada urusan mendesak."
"Tentu saja aku punya hak, kamu yang nggak punya hak!" Yura menatap Samantha dengan tatapan merendahkan. "Kamu pikir aku sengaja datang untuk mempermalukan diri sendiri? Shawn yang menyuruhku datang untuk mengusir kalian!""Jangan omong kosong!" Samantha tidak memercayai ucapan Yura."Sekarang Dio sedang sakit, aku tidak percaya Shawn tega menelantarkan darah dagingnya sendiri ....""Sebentar lagi Shawn akan menikahiku, jadi kalian harus meninggalkan rumah ini. Mengerti?" Yura bersikap seperti nyonya besar, dia duduk sambil menyilang kaki. "Aku kasih 1 jam. Kalau kalian masih nggak pergi, aku bakal membuang semua barang-barang kalian."Saking marahnya, kaki Samantha sontak terasa lemas. Samantha mundur beberapa langkah, dia hampir pingsan. Untungnya Leah cekatan, dia bergegas menahan tubuh Samantha.Leah memelototi Yura. Lonjakan emosi membuat Leah tak dapat menahan emosinya, dia berlari ke hadapan Yura dan mencakar wajahnya. "Wanita jahat! Kamu membelikan anjing yang sakit untuk mence
Yvonne tidak mungkin melupakan penculikan tersebut. Insiden tersebut menyebabkan Yvonne kehilangan salah seorang bayinya.Yura tersenyum. "Aku yang merencanakan semuanya. Meskipun Niko yang mengendarai mobil, aku tahu mobil itu dibeli atas namamu. Aku menggunakan tangan Sava untuk menculikmu. Gara-gara salah sasaran, Shawn memutasi Sava ke anak perusahaan lain."Yvonne mengepalkan tangan saat mendengar pengakuan Yura. Meskipun Jolene berusaha mencelakai Yvonne, anak yang dikandungnya masih berhasil diselamatkan. Kandungan Yvonne keguguran karena pengawal Shawn menculik Yvonne serta memukul perutnya.Ternyata Yura adalah pelaku sesungguhnya! Jika perut Yvonne tidak dipukuli, saudara Dio tidak akan keguguran.Yvonne tidak menyangka Yura tega berbuat sejauh itu. Wanita ini benar-benar kejam dan misterius."Sekarang kamu sudah mendapatkan yang kamu inginkan. Aku mengakui kekalahanku, kamu menang."Yura menjawab, "Aku akan mendapatkan semua yang kuinginkan.""Selamat!" jawab Yvonne dengan d
Frank berlagak polos. "Bukan aku yang sengaja menyelidikimu."Frank sangat pintar bersandiwara, dia melakukan semuanya secara alami. Akan tetapi Valdo tidak bodoh, dia tidak akan memercayai Frank dengan mudah.Hanya saja Valdo penasaran, bagaimana Frank mendapatkan informasi rahasia yang sudah lama berlalu? Ditambah, semua orang yang mengetahui masalah itu telah disingkirkan."Bagaimana caramu mendapatkan semua informasi ini?" Selain memeras uangnya, Valdo tahu bahwa Frank memiliki tujuan lain.Frank tetap bersikap polos. "Aku benar-benar tidak tahu siapa yang memberikan informasinya kepadaku."Valdo marah sampai memukul meja. "Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kalau kamu masih mempermasalahkan aku yang membocorkan perselingkuhanmu, aku sudah memberikan proyekku sebagai ganti rugi. Aku juga sudah memberikan sejumlah uang yang kamu minta. Kamu masih mau apa lagi? Kamu masih belum puas mencelakaiku?"Frank mengedipkan kedua matanya. "Aku mencelakaimu?"Kemudian Frank melambaikan tangann
"Aku setuju, aku akan mendukungmu. Tapi aku mau minta gedung kantor Grup Henzo." Frank menyukai gedung perkantoran Grup Henzo. Gedungnya mewah dan lokasinya strategis.Tidak heran Valdo tega mengorbankan nyawa orang lain dan melakukan segala cara demi mendapatkan lahan tersebut."Aku tidak masalah." Neil menyetujui permintaan Frank dengan mudah. Ditambah, Neil memang membutuhkan bantuan Frank.Untuk membuka kembali kasus lama, pertama-tama mereka harus menggiring opini publik untuk menekan instansi hukum negara. Frank memiliki kemampuan dan sumber daya untuk melakukannya.Neil telah menyelidiki semuanya sebelum mengajak Frank bekerja sama."Semoga kerja sama kita berjalan lancar." Frank mengangkat gelas kopinya. "Mari bersulang untuk merayakan kemenangan kita."Neil dan Frank sudah menang sejak mendapatkan uang dari Valdo. Neil mengangkat cangkirnya, mereka pun bersulang.Di saat bersamaan, sekretaris Frank masuk dan melaporkan, "Pak, ambulans sudah datang.""Suruh mereka bawa dia." Fr
Ternyata sopir yang membuka pintu, tetapi Samantha, Yvonne, dan Leah mengira kalau Shawn yang datang.Mereka tampak kecewa, ternyata bukan Shawn yang membuka pintu.Sopir tertegun, dia merasa masuk di waktu yang salah. Sopir ragu, apakah dia harus masuk atau pergi? Ekspresi Samantha dan yang lainnya membuat sang sopir gugup.Yvonne bertanya, "Ada apa?"Sopir bergegas menyerahkan ponsel Yvonne yang tertinggal di dalam mobil. "Ponsel Nona ketinggalan di mobil."Yvonne mengambil ponsel yang diberikan."Aku pamit dulu. Kalau butuh apa-apa, beri tahu aku," kata sopir.Yvonne mengangguk, semua yang berada di rumah ini adalah orang kepercayaan Shawn. Samantha berhenti melampiaskan kekesalannya, tetapi dia tidak bisa berhenti menyalahkan Shawn. Intinya, Samantha tidak terima anak dan cucunya dicampakkan sesuka hati.Melihat Dio yang tertidur pulas, Samantha sadar kalau marah-marah tidak akan mengubah keadaan. Saat ini Samantha hanya bisa berusaha untuk merawat mereka sebaik mungkin.Yvonne ada