Share

Part 29

“Mi, dedek bayi lagi ngapain ya? Dia udah nendang-nendang lagi apa belum?”

Aku mengelus perut Faniza yang semakin membuncit. Tidak terasa janin yang ia kandung sudah memasuki usia hampir sembilan bulan. Sebentar lagi, Zidan junior akan keluar dari persembunyiannya dan bersiap menatap dunia yang penuh tipu daya.

Sampai detik ini, ayah dan ibu masih merestui kami meski sikapnya yang sangat berbeda. Kehangatan yang dulu kurasakan perlahan sirna. Mereka berbicara saat ada penting saja. Jika tidak, mulut mereka tidak berucap apa-apa.

Faniza sempat ingin pergi dari sini. Namun, aku selalu menguatkannya. Ia pun kini sudah mulai mengerjakan shalat. Bukan karena aku yang menyuruh, tetapi kemuannya sendiri. Mungkin melihat kedua orang tuaku yang begitu rajin beribadah, hati kecilnya ikut terpanggil. Aku pun sama, diri ini mulai diperbaiki lagi. Semoga istiqamah sampai ajal menjemput nanti.

Tentang rencana ibu dan nenek yang dulu mereka bicarakan, sampai

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status