Share

Bab 168 : Apa Kamu Tidak Malu?

“Kenapa memandangku seperti itu? apa ada yang aneh? Aku belepotan?”

“Tidak, aku hanya sedang mengagumi wajahmu. Karena kamu tampan.”

Zie dan Sean sengaja keluar rumah dua jam lebih awal untuk melakukan terapi hari itu. Mereka meninggalkan Keenan di rumah Gia bersama sang pengasuh. Zie berkata sangat ingin makan gelato, hingga mereka pun mampir ke resto kudapan favorit Zie itu, memesan dua cone gelato dengan rasa berbeda untuk dinikmati bersama.

“Apa kamu tidak malu?”

“Malu? Malu apa?” Zie kaget. Ia mengerutkan alis karena tak paham maksud pertanyaan Sean barusan.

“Pergi dengan pria cacat.”

“Sean!”

Zie melongo, mulutnya terbuka tapi dia tak bisa berkata-kata. Zie menoleh ke sekitar untuk memastikan, mungkinkah Sean berkata seperti itu karena orang lain memandangnya dengan tatapan aneh.

“Jangan bicara seperti itu! kamu membuatku sakit hati, siapa yang bilang kamu cacat, dokter bilang sarafmu belum pulih dengan benar, jadi kamu harus memakai kursi roda,”ucap Zie. Ia terlihat seperti seda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Putri Dhamayanti
aduuuh baik banget sih zie...aeera lho jahat biar ajah dia dihukum
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Sean cepat sembuh yah
goodnovel comment avatar
Dewi Setianingrum
Semangat sembuh Sean pokoknya Aaera harus dipenjara yg lama
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status