Share

29. Bercinta

Sempurna.

Apa aku perlu mengatakannya berulang kali untuk mendeskripsikan figur Xaferius bagiku? Sungguh, dia tanpa cacat—sosok yang belum pernah kutemui di duniaku yang fana dan rapuh. Pria itu sedang berdiri di hadapanku; bertelanjang dada, memamerkan otot-otot tubuhnya yang lebih dari sekadar indah dan kuat. Kupikir tidak akan ada kata-kata yang sesuai untuk menggambarkan pribadinya secara keseluruhan.

Aku menelan ludah, lantas membasahi bibirku yang terasa kering sejak kemeja keluaran Louis Vuitton itu ditanggalkan. Debaran di dadaku seketika berubah menjadi gemuruh yang turut meruntuhkan pertahanan diri kami. Sepasang kakiku refleks bergerak menuruni ranjang dan berayun mendekati Xaferius yang menunggu. Kilau di iris birunya mendadak berkabut setelah kedua tanganku melingkari pinggang kokohnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status