Share

#17

Riuhnya suasana bandara Juanda malam itu, tak serta merta mampu menghibur sebuah jiwa yang terluka. Menganga dan berdarah. Hatinya menjeritkan rintihan, meneteskan darah keputusasaan.

Entah kepada siapa ia akan menyandarkan raga, setelah sang belahan jiwa tak menginginkan dia sepenuhnya. Lalu orangtua yang seharusnya menjadi pelipur jugapenutup setiap luka pun menghardiknya. Sekarang harus kemana?

Terseok bagai tentara berdarah yang kalah dalam peperangan, Tatu merasa tak mampu menangkis pilu. Ia butuh tandu, untuk memikul jiwanya yang sekarat. Tikaman nelangsa yang membabi buta tak mampu lagi ia halau laranya. 

         Oh dunia, tenggelamkan saja ia ke dalam palung terdalam. Atau belahlah pijakannya dan kuburkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tiny Prihono
keluarga pa wawan..keluarga bijak........
goodnovel comment avatar
Humaira Zidny
semoga bu Anita sma pak Wawan tetap sama sikapnya wlaupun nnti tau Tatu hamil.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status