Share

45. Skandal Permaisuri

Janggala yang tadinya berdiri di dekat pintu, kini sudah duduk di samping permaisuri. Meski di usiannya yang sudah lima puluh tahun, tapi wajahnya masih tampak gagah dengan bulu-bulu tipis.

Tatapan Janggala begitu menghujam dalam ke bola mata permaisuri yang juga tengah menatapnya. Ratnacitra seperti melihat satu sosok perkasa yang membuat gairahnya memuncak.

"Sekarang tumpuan kita hanya putramu, Amoksa. Aku akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk membantunya. Kakang Gandacitra memang gagal, tapi Amoksa tidak akan gagal. Kawunghilir harus bangkit dan menjadi ancaman kuat bagi Galuh!"

Ketika berkata tadi, tangan Janggala sudah meraba ke balik kemben permaisuri dan meremas salah satu gunung kembar yang masih tampak kencang dan mulus itu.

"Oohh ...."

Permaisuri mendesah lirik, kedua matanya menyipit, wajahnya mendongak dengan bibir ranum yang merekah. Napasnya menghempas pelan menimpa wajah Janggala.

Lelaki gagah perkasa ini tak ku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status