Share

RIP Wolf

"Mari, masuklah ke rumahku." ucap Adam, seraya tersenyum.

"Tapi saya merasa tidak pantas untuk masuk ke dalam rumah orang penting seperti anda," ucap Wolf.

"Sudahlah, tak usah terlalu merendahkan diri. Aku pun menjadi seperti sekarang ini bukan tanpa perjuangan. Aku pernah tinggal di desa serta dijadikan bahan olok-olok orang-orang."

"Ayo, masuklah!" ucap Adam, seraya merangkul Wolf.

Kebaikan hati Adam telah membuat Wolf begitu terkesan.

Yang selama ini hanya diketahui sisi kejam di diri Adam. Kini anggapan itu seperti berbalik 180 derajat.

Akhirnya Wolf pun menerima tawaran Adam, Ia melangkah bersama Adam memasuki rumahnya.

"Aku tak menyangka. Ternyata Bapak Adam tidaklah seperti yang orang pikirkan." Ucap Wolf dalam benaknya.

Di depan pintu rumah, seorang pengawal memperhatikan Wolf dengan sangat sinis.

Mereka saling berbisik satu sama lain. Namun Adam sesegera mungkin menghampiri mereka.

"Pengawal, tolong katakan pada pelayan untuk membuatkan makanan yang istimewa untuk tamu kita s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status