Share

Kita Hidup di Masyarakat Materialis

Terakhir kali aku ikut ujian, sekolah sempat mau dibom.

Sumpah!

Ceritanya panjang dan mengingatnya juga bikin dasar tenggorokanku gak enak.

Intinya sih begini: meski aku dikenal hampir sesabar malaikat, tapi sebagai manusia biasa tentu aku masih punya batas.

Dan, seperti yang kalian tau juga, kalau orang di sekitarku itu cuma terdiri dari dua tipe: kecoak tak bernilai atau para rubah berengsek.

Jadi ya …

Pembuatannya agak mudah, sih.

Campurkan ini itu. Lihat panduan di internet. Dan tiba-tiba saja kau sudah semahir teroris—m-maksudnya jadi orang yang disegani teman sekelas.

Nah, aku sih punya rencana brilian untuk mengulang hal yang sama kali ini.

Tapi, aku terjebak di dunia antah-berantah. Dengan hukum alam yang jelas berbeda—lagian, emangnya ngubah pasir jadi senjata atau besarin tangan sesuka hati itu masih bisa dijelaskan pakai hukum fisika?

“Tiga puluh menit lagi.”

Gawat.

Kacau.

Meskipun Rose sudah mencekokiku dengan berbagai buku yang tebalnya hampir seribu halaman.

Meski punya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status