Share

Lukisan Mirip Elena

“Oh, aku akan menyeka wajahku sekali lagi,” jawabku.

Ting tong… Ting tong…!

Bunyi bel rumah menyelamatkanku dari tatapan tajam Elena.

Kami berdua bergerak menuju pintu melihat dari balik layar monitor siapa yang datang pagi-pagi.

“Detektif itu lagi, apa rencanamu kali ini?” tanyaku pada Elena.

“Mau bagaimana lagi, kita harus menghadapinya bersama, kita kan suami istri,” jawabnya.

Setelah membukakan pintu, aku, Elena dan kedua detektif itu duduk melingkar di sofa ruang tamu.

Elena masih dengan wajah lugunya, dia benar-benar tenang dan berakting dengan baik seolah tidak tahu apa-apa. Sementara aku sedikit gemetar dan mungkin sangat kelihatan tegang.

“Anda mengenal Denis, bukan?” Detektif Toni membuka pembicaraan sambil memperlihatkan foto Denis.

“Iya,” jawab Elena singkat.

“Studionya sudah terbakar,” kata detektif Toni.

“Aku sudah melihat beritanya,” jawab Elena sambil menggenggam tanganku, kepalanya menunduk, suaranya lemah lembut. Membuat aku ingin menjerit bahwa dia-lah dalang dibali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status