Share

Bab. 90

“Puas kamu bermain dengan perempuan hina diluar sana?” suara kemarahan bu Aida menggelegar di ruang tamu rumah Bara sore ini. Pak Masri yang duduk di salah satu sofa berwarna hitam di rumah Bara ini, ikut geram saat mendapati menantunya sudah tak ada di rumah ini.

“Jangan kamu pikir, jika Abel sudah tak jadi istrimu, mama sama papa merestui kamu dengan perempuan itu, Bara.” Pecah tangis bu Aida, mengingat menantu kesayangannya, harus pergi dan keluar dari rumah ini. “Bagaimana Abel sekarang?, bagaimana ia sendiri di luar sana?” tangisan bu Aida semakin menjadi, membayangkan kesendirian Abel, tanpa orang tua, juga tanpa suami. Kembali terlintas bayangan menantunya itu, bagaimana Abel menjalani kerasanya hidup sedari kecil, bagaimana ia harus menahan lapar, bagaimana ia harus bertahan hidup disaat sakit dan tanpa obat dulu sewaktu kecil. Bayangan wajah teduh dan sendu Abel memenuhi benak bu Aida, bagaimana saat beliau sakit dan Abel mengurusnya dengan begitu baik.

“Harusnya kamu melind
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status