Share

14. Pahlawan.

Ariana tidak tahu, di mana ia berada saat ini. Orang-orang yang menculiknya menutup matanya dengan kain hitam, sehingga Ariana tidak bisa memperhatikan sekitarnya. Tangan dan kakinya juga diikat dengan erat, sehingga Ariana tak bisa melawan.

"Kenapa kamu malah lewat sini?! Liat, kita jadi kejebak macet gini!"

Ariana diam-diam mendengarkan percakapan mereka yang menculiknya. Ariana sudah menyerah untuk bicara, karena ancaman orang-orang tersebut.

"Mau lewat mana lagi, kalau bukan lewat sini?!"

Karena mereka bertengkar soal kondisi jalanan yang macet, Ariana menjadi yakin kalau mereka masih berada di dalam kota.

'Tuhan! Tolong aku, Tuhan!' Dalam hati, Ariana tak henti-hentinya memanjatkan doa kepada Tuhan.

Seumur hidup, baru kali ini Ariana mengalami insiden penculikan. Ariana tidak tahu apa modus para penculiknya, tapi Ariana yakin kalau seseorang pasti telah menyimpan dendam padanya.

'Tapi, siapa orang yang tega lakuin ini ke aku?' tanya Ariana dalam hati.

Ariana tidak pernah ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status