Sesampainya di Indonesia, Melani mulai mendiskriminasi Leo, karena apa yang Leo lakukan di Jepang. Dalam pikiran Melani, jika bukan karena kelakuan Leo, mereka mungkin saja sudah bersiap-siap untuk melangsungkan pernikahan Aries dan Ariana. Selama ini Melani sudah berusaha mencarikan jodoh untuk Aries, tapi anak bungsunya sendiri yang mengacaukan rencananya.Di kediaman mereka, Melani mulai jarang berbicara dengan Leo. Di hari-hari pertama mereka pulang dari Jepang, Melani bahkan tidak menyiapkan sarapan atau makan malam untuk Leo. Leo tentu saja menyadari perubahan sikap Melani, dan ia memaklumi hal tersebut.Satu minggu berlalu, sikap Melani tak juga berubah. Selain itu, Aries semakin menjadi-jadi, karena ia telah memegang kekuasaan tertinggi di Angkasa Group saat ini. Aries memang telah ditunjuk sebagai pewaris, namun ia belum melewati pelantikan secara sah. Cepat atau lambat, Aries akan segera dilantik sebagai direktur utama Angkasa Group.Jordan juga menyadari sikap istrinya k
Setelah semua kegiatan Ariana berakhir di Seven Star Agensi, ia masih harus pergi ke lokasi pemotretan. Hari ini jadwal Ariana cukup padat, namun hal itu sudah biasa untuk seorang artis terkenal sepertinya."Kamu masih mau ke lokasi pemotretan?" tanya Shelly.Ariana mengangguk. "Iya. Kamu mau langsung pulang?"Shelly mengangguk. "Iya. Aku duluan, ya?"Ariana tersenyum. "Oke. Hati-hati."Shelly dan Ariana kemudian berpisah di lobi. Sebagai seorang artis terkenal, perusahaan sudah menyediakan asisten pribadi untuk Ariana. Namun karena asisten tersebut digantikan oleh Yuli waktu itu, maka kini Ariana belum mendapatkan asisten yang baru.Ariana menarik napasnya, kemudian membuka pintu mobil. "Aku capek ba-""Ariana?""Aww!!!" Ariana berteriak kencang, karena seseorang tiba-tiba memanggilnya dari belakang."Ini aku, Ariana! Ariana?!!" Ariana membuka matanya perlahan. Ia pikir orang jahat, stalker, atau bahkan, mungkin hantu yang memanggilnya.Setelah dapat melihat laki-laki yang ada di d
"Yaaa.... Miring dikit!! Sipp!!"Cekrek!"Nice!! Coba lebih cool lagi ekspresinya!! Tahannn...."Cekrek!"Angkat dikit dagunya!! Tahan gitu!!"Cekrek!Dari kejauhan, Leo menatap Ariana yang sedang melakukan pemotretan. Ada banyak gaya dan ekspresi yang Ariana tampilkan. Semua itu membuat Leo semakin kagum dengan Ariana.Sedangkan Leo, jika ia dihadapkan di depan kamera, mungkin yang biasa ia lakukan hanyalah tersenyum sambil mengangkat jempol."Oke!! Kita istirahat sepuluh menit!!" Leo tersenyum, saat ia melihat Ariana tersenyum ke para kru dan model lainnya. Keramahan Ariana sudah sering dibicarakan oleh para artis dan karyawan di Seven Star Agensi. Namun, baru kali ini Leo melihatnya secara langsung."Ngapain kamu senyum-senyum sendiri?!" ketus Ariana. Wajahnya yang bak malaikat, telah hilang sepenuhnya.Ya..., mungkin keramahan Ariana tidak berlaku untuk Leo. "Aku suka liat kamu pas lagi foto tadi." Jawaban Leo memang jujur dari hati, namun Ariana malah mencibirnya."Cih!! Tukang
Setelah hari yang panjang, Leo kembali mengantar Ariana, pulang ke rumah Ariana."Ariana?" Leo mengerutkan keningnya, karena Ariana tidak lagi bersuara. "Kamu tidur?"Tidak ada jawaban dari Ariana. Leo lalu menoleh, dan benar saja, Ariana tertidur di belakang. "Dia pasti capek banget," gumam Leo sambil tersenyum. Walau tak sampai satu hari Leo menemani Ariana, namun ia bisa merasakan lelah yang dilalui oleh Ariana selama ini. Ternyata tidaklah mudah menjadi artis yang terkenal. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Kadang para artis harus begadang sampai subuh, demi menuntaskan pekerjaan mereka. Setelah berkendara beberapa menit, Leo akhirnya tiba di rumah Ariana. Sebelum membangunkan Ariana, Leo masih menatap Ariana terlebih dahulu. Kapan lagi ia bisa memperhatikan Ariana selama ini, dan setenang ini?Semalaman Ariana terus berteriak dan memarahinya, dan hal itu membuat Leo tersenyum.Lima menit berlalu tanpa terasa. Leo pikir sudah waktunya ia membangunkan Ariana. "
Keesokan harinya, Aries memanggil Rini untuk mendengarkan laporan tentang pergerakan Leo dan Ariana. "Kemarin Pak Leo sempat jadi asisten pribadi Mbak Ariana. Mereka ke lokasi pemotretan, setelah itu mereka kembali ke rumah orang tuanya Ariana."Tidak ada yang istimewa dari laporan Rini. Aries mengira Leo akan melakukan pergerakan untuk membatalkan proses pelantikan dirinya nanti, tapi ternyata Leo hanya bersenang-senang dengan Ariana.'Mungkin Leo sudah menyerah untuk posisi pewaris,' batin Aries. Karena tidak ada hal yang penting, Aries menyuruh Rini untuk keluar dari ruangannya. Satu minggu lagi, Aries akan dilantik sebagai pewaris, sekaligus Direktur Utama Angkasa Group, menggantikan ayahnya yang akan pensiun. Karena itu, Aries harus memastikan segalanya berjalan dengan lancar, hingga ia bisa menduduki tahta tertinggi di keluarga Angkasa.***Di dalam ruangannya, Leo juga tidak peduli dengan pelantikan Aries. Ia lebih peduli pada status Aries dan Ariana yang masih tetap berpaca
Saat Leo tak bisa menjawab pertanyaan Shelly, Shelly akhirnya mengatakan pada Leo, apa yang ia lihat kemarin di tempat parkir."Aku lihat kamu sama Ariana kemarin. Nggak biasanya kamu baik gitu ke perempuan. Aku juga ikutin kalian ke tempat pemotretan, bahkan sampai ke rumah Ariana. Aku lihat semua yang kamu lakuin untuk Ariana," tutur Shelly.Leo diam dan hanya bisa mendengarkan perkataan Shelly."Kalau aku nggak liat itu semua, aku mungkin bakal percaya, kalau kamu bilang kamu nggak suka Ariana. Tapi, semua yang kamu lakuin benar-benar udah jadi bukti perasaan kamu yang sesungguhnya," lanjut Shelly.Leo sadar betul tentang masa lalunya dan Shelly. Dia juga tahu Shelly berteman baik dengan Ariana. Jika ia mengatakan pada Shelly kalau ia menyukai Ariana, maka apa yang akan Shelly pikirkan tentang mereka?"Kenapa kamu cuman diam aja?" tanya Shelly. "Jawab aku, Leo."Leo menarik napasnya, lalu menjawab pertanyaan Shelly. "Iya, aku punya perasaan untuk Ariana."Shelly terkejut mendengar
Berita yang dibawa oleh Leo memanglah berita baik. Ariana sudah menunggu berita tersebut selama beberapa hari ini, namun ketika hal itu datang, Ariana malah merasa ragu dan cemas."Kenapa? Kamu nggak senang?" tanya Leo. Wajah gelisah Ariana ternyata tak luput dari perhatian Leo."Gimana, ya...." Ariana berpikir sejenak, lalu melanjutkan kalimatnya. "Aku hanya bingung, gimana caranya aku bilang putus ke Aries."Leo tersenyum. "Kamu tinggal ambil Hp kamu dan telepon Aries sekarang. Bilang putus, dan semuanya selesai. Gampang, kan?"Ariana melirik Leo. "Iya, gampang kalau cuman ngomong doang."Leo menatap Ariana dengan senyum menggoda. "Kalau kamu nggak mau, sini Hp kamu, biar aku yang ngomong ke Aries."Mata Ariana langsung melebar. "Enak aja! Aku nggak mau!"Leo tertawa kecil melihat reaksi dari Ariana. "Kalau gitu gimana? Kalau kamu nggak putus sama Aries, aku nggak bisa temanin kamu ke acara amal sebentar malam.""Oh iya, ya... Aku kan harus pergi sama ka-upss!" Ariana buru-buru menu
"Tunggu, Aries!"Aries menoleh, menatap Ariana yang berlari kecil ke arahnya. "Ada apa lagi?" tanya Aries. "Masih ada yang pengen kamu omongin?"Ariana berhenti di depan Aries, lalu menatap mata Aries lekat-lekat. "Kamu serius soal yang kamu bilang tadi?"Aries mengernyitkan keningnya. "Soal yang tadi?""I-iya... itu... Yang tadi...." Ariana memainkan jemarinya karena gugup. "Soal hubungan kita, kamu serius, kan?"Aries menggeleng perlahan. "Kamu kenapa, sih?! Bukannya kamu yang mau putus? Terus kenapa kamu masih nanya?"Ariana terdiam. Ia juga merasa aneh dengan dirinya sendiri. Ia yang meminta putus, namun kini ia yang mengejar Aries untuk mengkonfirmasi jawaban Aries. "Kalau cuman itu yang mau kamu tanyain ke aku, kamu seharusnya sudah tau jawabannya." Aries menatap Ariana dengan wajah serius. "Aku serius dengan jawaban aku. Karena itu, kamu nggak perlu lagi nanya tentang itu ke aku. Mulai sekarang kamu bebas mau ngapain aja. jelas, kan?"Ariana menganggukan kepalanya. Ini adalah