Share

Bab 25a

Hampir saja Rizal menonjok wajah Gavin, andai Anto tak segera datang menahan tangannya.

Entah kapan Anto sudah berdiri di belakangnya. Padahal tadi Rizal melihat wajah Anto yang pucat dan hendak dibelikan minum olehnya. Justru kini Anto lah yang menenangkannya.

“Sabar, Pak!” bisik Anto sembari menarik tangan Rizal, agar pria itu mundur.

Rizal menghela nafasnya sembari berjalan menjauh. Tangannya masih gemetar. Jantungnya masih berdegup kencang. Bahkan rasanya darah masih naik di ubun-ubun.

Anto mengikutinya di belakang, setelah Desti memberinya kode agar Anto pergi.

“Sebaiknya kamu selesaikan masalahmu dengan Rizal. Aku tak ingin menjadi orang ketiga dalam pernikahan kalian,” ucap Gavin pada Desti.

“Kamu bukan orang ketiga, Kak. Justru Mas Rizal adalah orang ketiga dalam hubungan kita.” Desti masih saja membela dirinya sendiri.

“Yang jelas, selama kamu masih istri sahnya, aku tak ingin lagi bertemu denganmu. Aku tak ingin di antara kita mendapat masalah. Berat resiko yang harus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status